Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yang Manis... Yang Manis...

24 Juli 2022   20:15 Diperbarui: 24 Juli 2022   20:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Apa yang anda bayangkan saat mendengar kata es teh manis, brownies, martabak manis, kembang gula, gulali, coklat dan es krim? Manis dan lezat bukan?! Apalagi bagi anak-anak rasanya susah menolak tawaran permen lucu berwarna-warni. Gula adalah komponen penting dalam olahan hidangan apapun yang kita konsumsi. 

Gula memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai sumber energi utama tubuh, memperbaiki suasana hati, membantu meningkatkan fungsi otak, serta menyehatkan kulit. Namun gula juga bisa menjadi "musuh dalam selimut" jika dikonsumsi berlebihan. 

Sebagaimana kita ketahui, diabetes adalah salah satu penyakit mematikan di dunia. Dan tanpa kita sadari, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat mengakibatkan kecanduan.

Memakan gula diyakini dapat melepaskan hormon opioids dan dopamine dalam tubuh yang berperan dalam menciptakan efek dan perilaku "candu". Kelebihan gula dalam tubuh dianggap sama efeknya seperti kecanduan narkoba. 

Dalam ilmu medis istilah kecanduan digunakan untuk menjelaskan sebuah situasi tragis dimana senyawa kimiawi otak seseorang memaksa mengubah untuk mengulangi zat atau aktifitas tertentu meskipun dengan konsekuensi yang berbahaya, ungkap Dr. Alan Greene, ahli kesehatan anak juga penulis buku "Raising Baby Green" dan "Feeding Baby Green."

Gula mengaktifkan reseptor opiate yang menekan pusat syaraf otak dan mempengaruhi serta mengarahkan untuk berperilaku kompulsif/ repetiti, dengan konsekuensi negatif seperti kelebihan berat badan, sakit kepala, ketidakseimbangan hormon dll. 

Setiap kita memakan makanan manis, kita sedang mengalami gangguan neuropati yang menyebabkan otak berpikir keras untuk menginginkan gula, membangun sebuah toleransi sebagaimana cara kerja atau narkoba.

Tanpa kita sadari gula juga ada didalam label kemasan "sugar free" sebotol jus, granola bar, yoghurt bebas lemak. Ada banyak jenis turunan gula seperti  glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa dan masih banyak lagi. 

Dalam gula alami terkandung serat nutrisi yang bersumber dari alam seperti gula tebu, susu dan buah-buahan. Sementara gula buatan dihasilkan melalui senyawa yang sengaja dibuat sebagai pengganti pemanis alami dan konsentrasi buatan.

Berikut adalah beberapa alasan kenapa tidak baik mengonsumsi gula berlebih:
Mengakibatkan kelebihan berat badan
Meningkatkan resiko serangan jantung
Memicu jerawat
Meningkatkan resiko diabetes tipe 2
Meningkatkan resiko kanker
Menungkatkan resiko depresi
Mempercepat proses penuaan kulit
Meningkatkan selulit
Menyebabkan pembengkakan liver
Menguras energi
Serta gangguan kesehatan lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun