Mohon tunggu...
Kezia Grace L
Kezia Grace L Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Tulisanku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memangnya Benar, Diam Itu Emas?

8 Oktober 2020   00:47 Diperbarui: 15 Mei 2021   10:01 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ket Quang from freeimages.com

 

Diam yang Tak Sesuai Tempat itu Rugi

Saat masih SD dulu, saya sangat suka membaca manga-manga Jepang diantaranya yaitu Hai Miiko!, Detective Conan, One Piece, dan juga Doraemon. Btw, saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk membaca manga-manga tersebut. Manga Hai Miiko! saya pinjam dari adik saya, sedangkan Detective Conan dan One Piece saya pinjam dari sepupu saya. Makanya saya lancar baca setiap chapter-nya, ada yang gratisan sih hehehe.

Singkat cerita, saat saya menduduki bangku SMP, seperti ada yang salah pada diri saya, yang ternyata disebabkan oleh hobi buruk saya saat membaca, namun saya belum sadar akan hal itu. 

Di dalam kelas, ibu guru mulai menulis di papan tulis. Saya menyipitkan mata saya. "Kok blur ya?", pikir saya. Saya tidak bisa melihat tulisan di papan tulis dengan jelas. Rasanya saya ingin menyalahkan tulisan ibu guru yang terlalu kecil atau tempat duduk saya yang terlalu jauh. Namun saya ingin memastikan dulu dengan bertanya pada teman yang jaraknya tak jauh dari saya.

Saya: "Meg, lo kelihatan ngga sih tulisan di papan tulis?"

Mega: "kelihatan kok, Grace."

Saya bingung, yang saya bisa lihat hanya cahaya yang terpantul di papan tulis. Sedangkan tulisannya sama sekali tidak bisa terbaca, terlihat kabur.

Saya memutuskan bertanya sekali lagi pada Mega untuk memastikan.

Saya: "Meg, seriusan kelihatan? kok gue lihatnya ngeblur dan silau gitu ya.

Mega:" Iyaaaa, serius Grace."

Ternyata karena kebiasaan membaca yang buruk, yaitu sambil tiduran dan menggunakan pencahayaan yang kurang, saya mengalami rabun jauh (mata minus). Dan karena saya terlalu takut untuk bertanya pada orang lain (saya pikir cuma saya yang mengalami ini) saya pun jadi tidak tahu kalau mata saya sudah mengalami kerusakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun