Mohon tunggu...
Nur Aulia Keysha Mayasari
Nur Aulia Keysha Mayasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Keysha

Belajar berjuang bertaqwa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keanekaragaman Bukan Alasan Perpecahan

26 November 2021   01:03 Diperbarui: 26 November 2021   01:08 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya banyak sekali perbedaan diantara satu dengan yang lain. Perbedaan inilah yang menjadi alat pemersatu bangsa. Perbedaan yang penuh keanekaragaman ini juga yang bisa menjadi tanggung jawab penuh bagi seluruh rakyat suatu negara. Perbedaan dan keanekaragaman juga dapat menjadikan kehidupan manusia untuk saling tolong - menolong antara yang satu dengan yang lainnya. 

Tak hanya perbedaan atau keanekaragaman saja yang menjadi alat pemersatu bangsa, tetapi juga banyak dasar -- dasar negara yang mengatur berbagai kehidupan negara. Memang pada hakikatnya, bahwa keanekaragaman budaya ini yang tak semua negara memiliki seperti yang dimiliki negara Indonesia ini. 

Jadi sepatutnya kita bersyukur dan benar -- benar menjaga kerukunan satu sama lain. Adapun keanekaragaman dan perbedaan yang ada di negara kita diantaranya adalah berbeda ras, suku, agama, budaya, dan adat istiadatnya. 

Diantara banyak keanekaragaman atau perbedaan di Indonesia jika di sangkut pautkan dengan pluralisme ini mengandung nilai toleransi. Mengapa demikian? Karna perbedaan suku dan budaya ini dapat disatukan hanya dengan menumbuhkan sikap toleransi. 

Dengan toleransi, kita bisa menghargai dan memahami satu sama lain, ataupun keberagaman pendapat yang mungkin berbeda dengan diri kita masing -- masing. Dengan rasa toleransi dan menghargai satu sama lain, maka akan terciptanya suatu negara yang aman, damai, Makmur dan tentran tanpa banyak pertengkaran yang melibatkan keberagaman atau perbedaan suku budaya. 

Dari penjelasan diatas, telah dijelaskan tentang contoh pluralisme yang ada di negara Indonesia. Apa sih pluralisme itu? Menurut para asli bahwa pluralisme adalah sebuah istilah dimana kita sesama manusia harus saling menghargai dan memahami satu sama lain tentang adanya keragaman dalam masyarakat dan juga tetap mempersilahkan beberapa keragaman kelompok tersebut untuk tetap melestarikan kebudayaannya. 

Dari sini dapat ditarik pemahaman bahwa negara Indonesia sudah menerapkan sikap pluralisme antara sesame masyarakat atau penduduk, dengan sikap toleran dan tanpa membeda bedakan satu sama lain, dan tanpa memandang ras suku ataupun latar belakang keturunan per masing -- masing pribadi. Dari makna pluralisme yang sudah dijelaskan, ada istilah lain yang memiliki makna tidak jauh beda dengan pluralisme tersebut. Istilah tersebut dinamakan multikulturalisme. 

Ap aitu multikulturalisme? Multikulturalisme adalah sebuah pengakuan atau pun mengagungkan suatu perbedaan atau keanekaragaman, keanekaragaman tersebut juga sama seperti keanekaragaman pluralisme, yaitu suku, ras, agama, budaya, dan adat istiadat masing -- masing daerah di Indonesia. 

Multikulturalisme juga dapat diartikan sebagai suatu ideologi pemersatu ataupun sebuah filosofi yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa dari berbagai jenis perbedaan dan keanekaragaman yang bermacam -- macam. Karna pluralisme dan multikulturalisme inilah yang menjadikan suatu negara dapat Bersatu dengan saling bertoleransi satu sama lain dalam sesame warga negara. 

Dalam bersikap multikulturalisme, kita memiliki banyak sekali cara dalam menerapkan sikap multikulturalisme. Diantara sikap -- sikap yang tersebut adalah, Saling berbaur antara satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar belakang orang-orang yang memiliki satu pandangan hidup dengan kita. Maksud dari berbaur ini adalah, kita tidak perlu memilah -- milah teman dari sudut pandang budayanya, adat istiadatnya, ataupun ekonomi mereka kaya atau miskin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun