Mohon tunggu...
Ferry Abu Qaswa
Ferry Abu Qaswa Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya ingin hidup berakhir dalam keadaan yang baik dan suci

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel “Three Sahabat” (4d)

29 September 2014   21:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tidak ada berbagai macam pungutan di SMA Budi Utomo, termasuk uang biaya masuk sekolah. SMA Budi Utomo hanya mewajibkan untuk membeli lambang-lambang sekolah, seragam olahraga dan baju batik yang dipakai setiap hari kamis. Untuk seragam lainnya murid dibolehkan beli sendiri.

Murid baru yang diterima sebagai pelajar di SMA Budi Utomo adalah murid yang telah memenuhi persyaratan dan telah lulus test ujian, baik tertulis maupun lisan.Tidak peduli ia anak orang miskin atau anak orang kaya. Jadi tidak ada murid titipan di SMA Budi Utomo, baik titipan pejabat atau titipan para guru SMA Budi Utomosendiri. Beliau sangat tegas dalam hal ini. Beliau pantau langsung dan mengawasi setiap penerimaan murid baru.

Beliau juga membebaskan uang spp, uang daftar ulang dan uang praktikum. Semuanya gratis. Buku pelajaran yang digunakan siswa adalah buku bantuan dari pemerintah. Kalau terpaksa membeli buku pelajaran, maka beliau langsung minta distributor buku untuk memberikan potongan harga maksimal, kemudian dengan potongan harga maksimal itu murid diberi harga.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebagaimana yang terjadi terhadap para pejabat negara, juga beberapa rekan sesama kepala sekolah yang telah dipidana dan dipenjarakan disebabkan penggelapan uang, mark-up dana, nota fiktif dan tindakan korupsi lainnya. Pak Soedirman berusaha mencegahnya dengan mengundang dan meminta kepada lembaga pengawas negara, seperti BPK atau KPK agar datang ke SMA Budi Utomo untuk memberikan keterangan, penyuluhan, bimbingan, nasehat dan konsultasi bagaimana cara-cara pengelolaan dana keuangan negara yang baik, tepat sasaran dan benar, serta terhindar dari penyalahgunaan.

Pak Soedirman juga mengutamakan musyawarah setiap mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah dan kendala di sekolah. Musyawarah biasanya langsung dipimpin beliau. Jikabeliau berhalangan digantikan oleh Wakil Kepala Sekolah, Pak Nazarudin. Dalam musyawarah Pak Soedirman melibatkan semua pengajar agar ikut aktif. Mereka diminta memberikan masukkan, pendapat, saran, usulan maupun kritik. Usulan atau pendapat yang terbaiklah yang berusaha Pak Soedirman ambil.

SMA Budi Utomo juga merupakan salah satu sekolah yang angka kelulusannya 100 persen. Para pengajarnya memiliki sistem pembelajaran yang mudah, efektif dan efisien. Memudahkan para pelajar di SMA Budi Utomountuk mencerna dan menerima pelajaran.

Setiap enam bulan sekali SMA Budi Utomomengundang pelatih khusus pendidikan, baik pihak pemerintah atau swasta pelatihan bagaimana sistem pembelajaran yang baik, mudah, efektif, terbaru dan terbaik. Setelah mengikuti pelatihan Pak Soedirman meminta kepada para pengajar untuk mempraktekkannya.

Tim penilai yang wawancara dengan beliau yang menyamar sebagai wartawan pernah bertanya : “Mengapa sekolah yang beliau pimpin berani memberikan jaminan kepada semua muridbahwa sekolah di SMA Budi Utomotanpa pungutan biaya?” Tim penilai tersebut juga merekam wawancaranya.

Jawab beliau dalam wawancara tersebut, "Sebagai pemimpin. Sebagai Kepala Sekolah saya punya tanggung jawab yang besar baik di dunia maupun di kehidupan selanjutnya. Saya berusaha agar pelajar selain mendapatkan pendidikan yang terbaik juga bagaimana mereka mengeluarkan uang sekecil mungkin. Saya usahakan gratis. Karena dengan uang Bantuan Operasional Sekolah dari pemerintah saya rasa sudah cukup membiayai seluruh operasional sekolah. Bantuan Operasional Sekolah semuanya saya gunakan untuk kepentingan sekolah terutama semua pelajar. Saya tidak mau mempergunakan Bantuan Operasional Sekolah ini untuk pribadi maupun untuk kepentingan yang bukan sekolah. Tidak. 100 persen untuk kepentingan sekolah."

bersambung ....

selanjutnya (1a) (1b) (1c) (2a) (2b) (2c) (3) (4a) (4b) (4c)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun