Mohon tunggu...
Kevin Kumala
Kevin Kumala Mohon Tunggu... Dokter - SMA Kolese Loyola

AMDG

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bullying dan Dampaknya

15 Mei 2019   00:42 Diperbarui: 15 Mei 2019   01:03 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Pembullyian di Indonesia semakin meningkat per tahunnya. Anak-anak yang terbully akan merasa tidak nyaman dan merasa bahwa dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain. Pembullyian akan mengakibatkan juga anak tidak bisa berekspresi dan tidak bisa berprestasi semaksimal mungkin. Kejadian ini merupakan hal yang dianggap umum disekolah karena di masing-masing sekolah ada 1-2 anak yang terkena bully tanpa sepengetahuan guru. Anak yang terbully juga akan susah untuk melapor ke guru karena diancam oleh pelaku pembully atau takut dihajar oleh mereka. Nabila adalah salah satu anak yang terkena bully. Dirinya tinggal bersama neneknya. Dia ditinggal oleh mama papanya dan dia harus mencari uang dengan memumnguti rongsokan. Sepatunya dirusak oleh teman-temannya dan ketika meminta ganti, ia hanya ditertawakan oleh teman-temannya padahal ia tidak memiliki uang untuk membeli sepatu baru. Video ketika Nabila meminta ganti sepatunya viral di media sosial dan menarik banyak simpati dari masyarakat.

2.Rumusan Masalah

Apa dampak bully di sekolah bagi pelaku dan bagi korban?

Dampak bully yang jelas terlihat adalah menguntungkan bagi pelaku dan merugikan bagi korban. Bully dianggap seperti Hukum Rimba. Hukum rimba dimana orang yang punya kekuatan akan menang. Pembully biasanya akan terlihat lebih kuat dan menganggap dirinya diatas sang korban. Korban akan terlihat sebagai orang yang lemah dan akan dianggap rendah oleh orang lain. Biasanya pun kasus pembullyian pasti dilakukan oleh orang banyak terhadap satu orang. Karena mereka akan berani bila jumlahnya lebih banyak. Kesimpulannya adalah Pembullyian mengakibatkan perbedaan derajat manusia padahal kita mempunya sila pancasila kedua yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab" yang artinya persamaan derajat bagi semua orang.

Apa yang mengakibatkan terjadinya bully?

Biasanya bully terjadi bila sang pelaku melihat korban sebagai orang yang "kurang" atau "berbeda" darinya. Kasus Nabila sendiri diakibatkan karena Nabila adalah anak yang kekurangan dan berbeda dengan mereka yang memiliki ayah ibu sedangkan ia ditinggalkan oleh orang tuanya. Pelaku pembully adalah orang yang mengganggap dirinya diatas Nabila sehingga mereka mempunyai hak untuk merendahkan Nabila. Padahal anak seperti Nabila harusnya mendapat support dan dibantu bukannya malah direndahkan dan dijaedikan sebagai bahan olok-olokan.

Mengapa ada anak yang tidak mau menolong korban?

Biasanya jika kita melihat pembullyian kita akan merasa 2 hal yaitu yang pertama adalah kita merasa lebih tinggi derajatnya karena dia dilecehkan dan dianggap derajatnya lebih rendah, sikap yang pertama akan berujung membawa kita sebagai pelaku pembullyian atau yang kedua adalah kita akan merasa simpati atau kasihan, tapi banyak orang yang takut untuk menolong. Mengapa? Karena jika kita menolong yang terbully itu maka kita akan dianggap sama seperti orang yang dibully. Hal ini mengakibatkan orang yang mau menolong berujung ikut dibully oleh sang pembully.

3.Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dampak buruk yang terjadi bagi korban dan supremasi bagi pelaku bully yang menganggap derajatnya lebih tinggi daripada Nabila. Serta menemukan penyelesaian dan cara mengantisipasi pembullyian  yang terjadi. Kita juga akan menjabarkan dampak serta penyelesaian yang harus dilakukan bagi pelaku pembully.

BAB II

PEMBAHASAN

1.Definsi Bully

Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya "ancaman" yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Pembullyian biasanya dilakukan lebih dari 1 orang dan pembullyian menujukan kepada yang lemah, berbeda, kurang. Korban biasanya akan merasa depresi dan mengalami gangguan fisik maupun psikis. Pembullyian pun akan dalam jangka waktu yang panjang, bisa mencapai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Berikut beberapa perilaku yang termasuk bullying :

-- menyisihkan seseorang dari pergaulan,

-- menyebarkan gosip, mebuat julukan yang bersifat ejekan,

-- mengerjai seseorang untuk mempermalukannya,

-- mengintimidasi atau mengancam korban,

-- melukai secara fisik,

-- melakukan pemalakan/ pengompasan.

Menurut Dan Olweus, penulis dari Bullying at School, Bullying Bisa dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :

1. Direct bullying : intimidasi secara fisik, verbal.

2. Indirect Bullying: isolasi secara sosial.

2.Dampak

Dampak yang bisa dilihat secara langsung adalah

  • Sikap yang berubah dari korban, karena biasanya mereka akan mengalami trauma yang mengakibatkan susah bersosialisasi dengan orang lain dan menganggap dirinya lebih rendah dari orang lain. Hal ini mengakibatkan dirinya akan menjadi introvert dan apatis.
  • Prestasi, Prestasi korban sangat terlihat menurun apabila terjadi pembullyian karena korban tidak bisa fokus memikirkan pelajaran karena takut akan hal yang terjadi di esok harinya dan korban juga merasa tidak nyaman karena terpikir kata-kata yang dilontarkan oleh pelaku pembully.
  • Hubungan dengan teman, Teman-teman yang lain akan merasa dirinya lebih tinggi dibandingkan korban yang mengakibatkan bisa ikut membully korban. Atau korban yang merasa dirinya lebih rendah dan akan susah bersosialisasi serta memiliki teman.
  • Semangat, karena ketika korban dibully ia akan takut pada sekolah yang mengakibatkan dirinya tidak ingin sekolah dan akan hilang rasa semangat dari dirinya. Ketika kita kehilangan semangat secara otomatis kita akan merasa hampa. Biasanya pembullyian yang terlalu keras juga akan berujung pada bunuh diri dari korban.

Dan dampak bagi pelaku adalah sikap pelaku yang makin agresif terhadap orang yang ia anggap lebih lemah darinya, kemudian pelaku memiliki sikap suka mempermainkan orang lain yang akan mengahancurkan dirinya di masa depan.

3.Alasan pembullyian

Biasanya anak yang terkena bully memiliki  3 penyebab utama yang dapat dijadikan alasan untuk dibully yaitu "kurang", "berbeda", "fisik mental". Yang pertama adalah kurang yang berarti dirinya kekurangan misalkan miskin, dll. Kemudian berbeda, yaitu dirinya memiliki sikap yang paling berbeda dengan orang yang lain, misal ia adalah orang yang pendiam sehingga orang lain akan merasa bebas mengata-ngatainya tanpa merasa kasihan karena dia tidak akan menjawab apapaun.

Kemudian fisik mental yang artinya misal secara fisik ia adalah anak yang jelek atau cacat (Disabilitas) atau dia adalah anak yang lemah dan tak bisa melawan jika ada yang menjahilinya, kemudian secara mental ia adalah anak yeng mengidap autisme, down syndrom, dan lain-lain. Mungkin selain alasan yang saya sebutkan diatas masih ada banyak alasan yang bisa dijadikan sebagai bahan bully tetapi menurut saya itulah 3 alasan utama mengapa seorang anak terbully. Lalu bagi pembully ada yang menganggap bahwa bully adalah sesuatu yang "fun", mereka senang jika melihat orang tertindas.

4.Cara menghentikan bully

Menghentikan bully dengan memberikan sanksi tegas pada pelaku pembully karena yang                         sering terjadi adalah kasus pembullyian fisik berakhir dengan permintaan maaf dari sang pelaku ke korban dan masdalah berakhir dengan damai padahal hal ini tidak akan membuat pelaku jera dan kemumgkinan akan masih membully korban. Hal yang membuat pelaku jera ketika mereka harus berurusan dengan hukum.

Biarkan hukum yang mengatur dan pelaku akan jera karena mereka pernah berurusan hukum. Lalu penyelesaian bully secara psikis bisa melalui media dari guru maupun orang ketiga. Bisa juga dengan memberikan latihan fisik agar tidak terlihat lemah dan memberikan bekal kepada anak cara untuk menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Kemudian untuk pembully, bisa diajak bicara bahwa perbuatannya itu merugikan temannya, dan kalau misalnya anak belum tahu mengenai bullying maka segera beri tahu dan apa dampak bagi korban dan bagi dirinya, karena banyak anak yang membully tanpa ia sadari.

5.Pasca-pembullyian

Pasca pembullyian adalah masa dimana setelah kasus pembullyian terselesaikan, di masa ini seharusnya sang pelaku diberikan rehabilitasi dan pengarahan agar tidak berbuat seperti itu lagi. Sang korban juga diberikan pengarahan serta diselidiki apa yang membuat ia terbully dan dijadikan bahan olokan. Jika itu dari fisik maka korban tak memiliki salah karena fisik yang kita miliki merupakan anugrah dari Allah. Tetapi jika apa yang menjadi masalah adalah mental dan sikapnya maka korban perlu diberikan pengarahan agar sikapnya mungkin yang menjadi sasaran bully bisa diperbaiki dan menjadi normal seperti anak-anak lainnya. Kemudian sangb korban juga perlu diberikan pengarahan agar ia tidak menjadi pembully karena ada beberapa kasus ketika korban merasa tidak adil kemudian setelah pembullyian dirinya selesai ia membully anak yang lemah darinya.

6.Sikap Preventif (Mencegah Bully)

Pencegahan bully bisa melalui orang tua maupun guru di sekolah. Jika melalui orang tua yaitu memberikan pengarahan kepada anak agar tidak membully dan selalu mendengarkan masalah yang terjadi ke anak. Kemudian kalau dari pihak sekolah bisa memberikan penyuluhan mengenai bullying kepada siswa-siswa. Membekali guru-guru dan karyawan untuk siap siaga menghadapi bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Dari teman, bisa mempererat hubungan antar semua teman agar tidak terjadi konflik atau permusuhan antar teman, menengahi masalah yang terjadi di kelas.

Refleksi

Sebagai siswa kolese, bullying merupakan hal yang sangat dilarang. Bullying sendiri sangat melanggar HAM karena derajat manusia yang sama akan ada yang lebih rendah akibat terkena bullying. Sebagai makhluk sosial yang diciptakan Allah kita tidak boleh memandang rendah orang lain karena derajat kita di hadapan-Nya sama saja meskipun orang miskin, lemah, kuat, kaya. Pembullyian sendiri juga berdampak buruk bagi pelaku maupun korban lalu mengapa kita harus membully jika nantinya jika akan rugi sendiri?

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah pembullyian merupakan aktivitas penindasan terhadap orang yang lemah. Pembullyian akan berdampak negatif baik ke pelaku maupun ke korban. Korban menjadi mengalami depresi, susah berkomunikasi, sedih dan pelaku menjadi penindas yang mempunyai sikap yang buruk dan sikap agresif terhadap yang lebih lemah. Pembullyian tidak hanya fisik tapi bisa dilakukan juga secara psikis. Alasan terjadinya pembullyian adalah targetnya adalah anak yang miskin, cacat, disabilitas, dll. Cara menghindari pembullyian dengan melakukan penyuluhan mengenai pembullyian terhadap siswa-siswa. Penyelesaian pembullyian fisik sebisa mungkin menggunakan jalur hukum, jika hanya pembullyian psikis maka bisa melalui mediasi dari teman maupun guru. Pada paska pembullyian, pelaku pembully kalau bisa di rehabilitasi dan diberikan sanksi serta korban diberikan pengarahan agar tidak terulang kasus pembullyiannya. Kemudian sikap mencegah yang bisa dilakukan dengan memberikan bimbingan terhadap anak-anak definisi dari bullying dan dampuk buruk bagi mereka. Bully tidak akan pernah memberikan keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun