Mohon tunggu...
Fiksiana

Kehidupan Politik yang Susah Dipahami "Negara Para Bedebah"

27 Februari 2018   21:55 Diperbarui: 27 Februari 2018   22:02 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

'Negeri Para Bedebah', sebuah novel terbitan seorang  penulis ulung 'Tere Liye'. Novel yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh PT Gramedia Pustaka Utama ini dapat seolah -- olah membawa kita masuk ke dalam pertikaian panas dunia politik pada putaran bisnis. Secara garis besar, novel ini menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda bernama Thomas yang berusaha untuk menyelamatkan sengketa Bank Semesta dari ulah tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Novel ini sendiri merupakan novel kesekian dari Tere Liye yang mengangkat tema -- tema dari masalah yang ada di sekitarnya.

Secara garis besar novel Negara Para Bedebah yang ditulis oleh seorang penulis yang bernama Tere Liye menceritakan tentang kehidupan politik yang dikemas dalam bentuk fiksi. Hal ini dapat diketahui dari narasi -- narasi dan juga percakapan yang dilakukan oleh tokoh. Dapat dikatakan tema dari novel ini sangatlah mudah dipahami, secara sekilas saja kita sudah dapat mengetahui tema dari novel ini.

" Enam tahun menguasai bank itu, Om liem terlalu ambisius, tidak hati-hati, menggampangkan banyak hal, dan melarang begitu banyak regulasi demi pertumbuhan bisnisnya." ( halaman 43 PDF)

 

Alur cerita dari novel ini dominan diisi dengan alur maju. Hal ini dapat diketahui dari cara sang penulis menceritakan bahwa dia menempatkan diri di saat sekarang dan cerita yang terus berlanjut ke depan. Penulis menjelaskan secara rinci kejadian dan pengalaman yang dialaminya dari waktu ke waktu, Dalam novel ini, para pembaca sangatlah mudah dalam menentukan alur apa yang sedang digunakan oleh sang penulis, hal ini sekali lagi diperkuat oleh cerita yang rinci dan runtut dengan cara penyampaian yang jelas dan lugas.

Cerita ini memiliki banyak latar tempat, di antaranya adalah penjara di mana tokoh utama banyak melakukan percakapan dan konflik dengan orang yang berada di sekitar tempat kejadian tersebut. Ini dapat kita ketahui dari sang penulis yang menyatakan secara langsung.

"Aku tahu kau tidak akan pernah mau mendengarkan orang tua ini, Tommi. Tetapi kali ini, tolong urus tantemu dan adik-adik sepupumu selama aku di penjara. Pastikan mereka baik-baik saja." Suara serak Om liem memecah lengang..........(halaman 47 PDF)

Selain itu, sang penulis juga banyak menceritakan kejadian yang berada di dalam pesawat, percakapan antara tokoh utama yaitu Thomas dengan tokoh yang lainnya dan sebuah konflik yang bisa kita lihat secara langsung dalam kutipan.

"Begitu posisi tangga menempel ke badan pesawat, komandan pasukan dengan pistol teracung, gesit naik, melangkahi sekaligus dua anak tangga, disusul dia anggota pasukan khusus dengan senjata otomatis. Tensi situasi meningkat dengan tajam."

"Pintu pesawat terbuka perlahan-lahan. Dua pramugari langsung terlihat, beberapa penumpang berdiri dengan tas, bersiap turun. "Semua kembali duduk! Teriakan kencang itu membuat semua gerakan di dalam pesawat terhenti. Detik-detik penangkapan telah tiba." (halaman 347 PDF)

Selain tempat di atas, pada novel ini juga terdapat lokasi lain yang dapat dibilang cukup berpengaruh dalam jalan cerita dan estetika suasana pada novel ini. Kantor di mana tokoh utama banyak melakukan aktivitas. Ini dapat kita ketahui dari sang penulis yang menyatakan secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun