Mohon tunggu...
Kevin Chandra
Kevin Chandra Mohon Tunggu... -

Manajemen Unpar 2011

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diterima Semua Kalangan, AHY Bisa Memecah Kebuntuan Politik

26 Februari 2018   11:51 Diperbarui: 26 Februari 2018   12:03 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY bebincang dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di KPU saat sama-sama mengambil nomor undian partainya dalam Pemilu 2019. Sumber: https://www.publica-news.com

Metode komunikasi politik yang diterapkan Agus Harimurti Yudhoyono kerap memperlihatkan kesantunan, politik beretika, dan nilai-nilai demokratis. Sosok yang santun saat berbicara di depan publik akan menghadirkan suasana politik dan pemerintahan yang kondusif.

Kita bisa melihat bagaimana jiwa besar dan kesantunan AHY saat Pilkada DKI Jakarta. Ketika KPU merilis hasil perhitungan suara dan memutuskan bahwa AHY harus mundur di kontestasi tersebut, ia tidak marah, dendam, atau menyalahkan pihak lain. Dengan kesatria ia menerima kekalahan tersebut, dan siap mendukung siapapun nanti yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik AKMIL) itu bahkan tidak memaksa pendukungnya untuk mendukung atau tidak mendukung pasangan calon lain. Ia memberikan kebebasan kepada pendukungnya untuk memilih siapapun dalam putaran berikutnya. Banyak pihak yang belum bisa melakukan hal itu. Meski sederhana, sangat sukar rasanya bagi seorang politisi bahkan dengan background militer untuk menerima kekalahan.

Hubungan AHY dengan pemenang Pilkada DKI, Anies Baswedan dan Sandiana Uno pun tetap terjalin dengan baik. Ia datang pada pelantika Anies-Sandi, dan memberikan selamat. Sebaliknya, AHY tidak lupa mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok, di Mako Brimob. AHY pun mendapatkan 'surat cinta' dari Ahok, yang mendoakan AHY dan keluarga. Ahok juga mendoakan AHY agar sukses dan berhasil dalam hidup.

Dengan surat itu, publik seolah diberikan kesejukan, kedamaian, dan bentuk demokrasi yang beradab. Seolah saat itu, yang namanya konflik, ribut-ribut antar kelompok, tidak pernah terjadi. Gambaran bahwa negeri ini sebenarnya baik-baik saja, toh pemimpin-pemimpinnya saja saling support.

AHY juga tidak lupa bersilaturrahmi dengan politisi-politisi senior, diantaranya adalah Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Padahal secara pandangan dan situasi politik terkini, kedua kubu itu sudah jelas berseberangan. Namun AHY bisa mengesampingkan hal tersebut dan diterima dengan baik oleh keduanya.

AHY mengunjungi Prabowo untuk membicarakan pembangunan bangsa hingga perkembangan politik terkini dalam negeri dan internasional. Sementara kunjungan AHY ke Istana Negara adalah untuk meminta doa restu Presiden terkait peluncuran Yudhoyono Institute. Selain Presiden Jokowi, sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka turut menemui Agus.

Setelah Jokowi dan Prabowo, AHY akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. AHY pernah menyampaikan keinginannya untuk bisa bertemu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati. Permintaan itu disampaikan ketika mereka bertemu di KPU saat sama-sama mengambil nomor undian partainya dalam Pemilu 2019.

Sekjen PDIP Hasto Kristoyanto, menyebut PDIP membuka dialog dengan siapapun. Menurutnya dialog dengan AHY merupakan hal positif karena politik harus dibangun dengan dialog. Megawati pun menugaskan putranya Prananda Prabowo untuk melakukan dialog tersebut. Hal ini membantah anggapan bahwa komunikasi dua partai besar terhambat karena perseteruan SBY dan Megawati.

Komunikasi politik seperti ini menjadikan wajah politik Indonesia menjadi adem. AHY seolah mencairkan aklim politik yang kaku, apalagi dengan semangat kemudaan yang melekat pada dirinya.

Perilaku santun ini serupa dengan apa yang pernah dilakukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mata dunia menjadi terbuka bahwa demokrasi mampu dirawat oleh rakyat Turki, dan betapa seorang Erdogan begitu dicintai rakyatnya,termasuk kalangan yang selama ini beroposisi dengan pemerintahannya. Dukungan sangat hebat dari rakyat itu yang menyadarkan militer kudeta untuk mengakhiri aksi brutal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun