Mohon tunggu...
Kevin AryaNugraha
Kevin AryaNugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manajemen Unej

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Datang Kemiskinan Hilang

6 Oktober 2021   11:05 Diperbarui: 7 Oktober 2021   11:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kemiskinan adalah ketidakmapuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan dan kebutuhan non makanan. Pada era saa ini,dimana seluruh dunia terdampak akan covid 19 menyebabkan semua sektor bermasalah hal yang di timbulkan dari masalah tersebut salah satunya yaitu kemiskinan. Pada saat ini angka kemiskinan di sunia meningkat,hal ini di sebabkan karena adanya lockdown (suatu aturan yang di buat untuk membatasi seluruh kegiatan manusia demi menjaga dari wabah covid 19) dan adanya masalah ini menyebabkan ketidak seimbangan pada sektor ekonomi. Hal ini terjadi juga di indonesia,karena adanya dampak covid 19 seluruh masyarakat Indonesia kesusahan dan banyak masyarakat Indonesia di PHK karena perusahaan dan pabrik mereka mengalami kerugian akibat covid 19.

 Hal tersebut menyebabkan angka kemiskinan di Indonesia meningkat,karena adanya covid 19 ini yang telah terjadi lebih dari 1 tahun. Covid 19 ini menyebabkan jumlah warga miskin di Indonesia meningkat lebih dari 2,7 Juta jiwa. Di kabupaten Jember karena dampak covid 19 ini sekitar 21.000 masyarakat jember masuk kedalam kategori miskin dalam kurun waktu 1 tahun,oleh karena itu peningkatan angka kemiskinan di Indonesia khususnya di kabupaten Jember harus segera di atasi dengan berbagai cara.

Dengan adanya lonjakan kemiskinan tersebut, pemerintah Indonesia khususnya kabupaten Jember harus tepat dalam merumuskan masalah yang terjadi pada saat ini dengan cara yang pertama melihat aspek penyebab lonjakan kemiskinan,yang ke dua dengan cara melihat faktor apa saja yang menyebabkan lonjakan angka kemiskinan di Indonesia khususnya di kabupaten Jember dan yang terakhir pemerintah Indonesia khususnya kabupaten Jember harus menemukan cara yang efektif dan tepat agar tidak ada lagi lonjakan kemiskinan di Indonesia khususnya di kabupaten Jember.

Tujuan dari penelitian ini di lakukan agar pemerintah Indonesia khususnya kabupaten Jember dapat mengetahui penyebab lonjakan kemiskinan di era pandemi saat ini dan agar pemerintah Indonesia khususnya kabupaten Jember dapat mengetahui langkah apa yang tepat untuk diambil dalam mengatasi masalah kemiskinan yang semakin meningkat,oleh karena itu pemerintah Indonesia khususnya kabupaten Jember harus bergerak cepat dan tepat dalam mengatasi masalah kemiskinan tersebut agar tidak terjadi lonjakan angka kemiskinan di Indonesia khususnya kabupaten Jember.

Pada era saat ini angka kemiskinan di Indonesia meningkat drastis yaitu sekitar 2,7 juta jiwa khusus di daerah kabupaten Jember ada sekitar 21.000 orang yang mengalami kemiskinan pada periode tahun 2019-2020 hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang mengakibatkan lonjakan angka kemiskinan. Di seluruh dunia pandemi covid 19 ini telah terjadi lebih dari 1 tahun lamanya,oleh karena itu seluruh kegiatan ekonomi bermasalah dan menyebabkan lonjakan angka kemiskinan,karena itu pemerintah Indonesia khususnya di  kabupaten Jember harus melihat aspek penyebab lonjakan kemiskinan di Indonesia khususnya di  kabupaten Jember.

Penyebab lonjakan kemiskinan di kabupaten Jember di lihat dari aspek kedalaman dan keparahan kemiskinan, menurut BPS (Badan Pusat Statistik) kedalaman kemiskinan di kabupaten Jember mengalami kenaikan sekitar 0,20 poin dari yang sebelumnya 1,22 poin pada tahun 2019 meningkat menjadi 1,42 poin pada tahun 2020 sedangkan untuk keparahan kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 0,07 poin atau naik 0,31 pada tahun 2020. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan lonjakan angka kemiskinan di Indonesia khususnya di kabupaten Jember yang pertama yaitu adanya dana yang di berikan oleh pemerintah pusat  untuk pemerintah kabupaten Jember tidak di gunakan untuk kepentingan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat melainkan adanya indikasi penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah kabupaten Jember hal ini merupakano  salah satu yang menyebabkan angka kemiskinan di kabupaten Jember meningkat.

Sekitar Rp 107.000.000 dana covid yang di salahkan oleh pemerintah kabupaten Jember yang seharusnya bisa di gunakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak covid 19. Faktor yang kedua yaitu banyaknya masyarakat yang di PHK dari pabrik maupun perusahaan hal ini menyebabkan masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok. Yang terakhir penyebab kemiskinan semakin melonjak yaitu adanya lonjakan harga barang pokok yang meningkat drastis sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan bahan pokok.

Setelah mengetahui aspek penyebab lonjakan kemiskinan dan faktor-faktor penyebab lonjakan kemiskinan,pemerintah Indonesia khususnya pemerintah kabupaten Jember memberikan sebuah kebijakan yang harus mensejahterakan masyrakat Indonesia khususnya masyarakat kabupaten Jember, salah satu kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengakhiri masalah kemiskinan di era pandemi ini dengan memberikan bantuan sosial berupa tunai,non tunai,bahan pokok contohnya bantuan sosial berupa uang tunai untuk seluruh masyarakat Indonesia,bantuan UMKM bagi masyarakat Indonesia yang mampunyai usaha kecil pada era pandemi ini sedangkan bantuan sosial non tunai yaitu dengan memberikan bantuan listrik kepada masyarakat Indonesia yang mempunyai rumah kurang dari 900 Watt hal ini sangat efektif dilakukan mengingat harga pembayaran listrik mahal apalagi bagi masyarakat yang terdampak dari covid 19 bantuan non tunai selanjutnya yaitu PKH (Program Keluarga Harapan) program ini di berikan kepada masyarakat Indonesia yang kurang mampu dengan adanya bantuan yang di berikan oleh pemerintah pusat di harapkan mengurangi beban seluruh masyarakat Indonesia .

Bantuan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Jember sendiri yaitu melalui kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin pada program pembiayaan kesehatan dengan anggaran dana sekitar Rp 110.800.000 dengan adanya kegiatan tersebut dapat mengurangi beban masyarakat Jember yang memiliki kekurangan dana untuk pergi berobat ke rumah sakit dapat di bayar secara gratis dan sebaiknya pemerintah pusat maupun pemerintah Jember memberikan lapangan kerja bagi  seluruh masyarakat Indonesia khususnya kabupaten Jember yang terkena PHK agar bisa tetap menjalankan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun