Mohon tunggu...
Yuliana. Jfr
Yuliana. Jfr Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

"Apa yang diingat atau terpuruk dalam satu titik tiada bermakna." Rumah baca juga tulis tempat menyimpan dan mengasah ide dunia tulis menulis. Bahwa dari sudut pandang seni terdapat banyak makna, yang mana menjadi salah satu bagian dari histori kehidupan. Semoga isi tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik dengan senang hati diterima. Salam santun. - Yuliana. Jfr

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Kaya

28 Januari 2019   15:58 Diperbarui: 28 Januari 2019   18:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.freetechbooks.com

Satu hari saya pernah berkata pada seseorang, begini;

"Impian saya tidak banyak, tidak ada yang spesial juga. 'apa?' tanyanya waktu itu. Saya hanya ingin menjadi orang yang orang lain tidak menilai seperti "kamukan enak tinggalnya di luar negeri, pengalamannya banyak, oh wajar saja kamu kan anaknya orang itu, enak ya kamu bisa ini bisa itu, atau lulusan luar negeri memang sih pantas saja" dan secuil kalimat-kalimat lainnya. 

Mengapa harus dinilai dari orangnya seperti apa? Mengapa kesuksesan diukur dari segi hartanya banyak, bisnisnya lancar ada dimana-mana, lulus S1, lanjut S2 sampai S3, keturunan ningrat atau sebagainya. Mengapa? 

Semakin umur bertambah, saya semakin belajar bahwa pelaku kehidupan memang seperti itu. Orang-orang menuntut banyak hal, banyak janji, dan banyak keinginan. 

Sayapun semakin sadar, berteman dengan orang yang menjadikan kualitas diri baik meski hanya sedikit lebih baik. 

Perbanyak relasi, pelajaran yang paling berharga adalah pengalaman. Apalah arti pengalaman jika itu tidak bermanfaat, pandai-pandailah dalam bergaul. Bijak mengambil keputusan. 

Pertanyaannya berlanjut lalu apa rencanamu?

Sederhana, saya ingin punya lingkungan baik sosial, pendidikan, pengembangan minat dan bakat, hidup dilingkungan sehat. Tentu saya harus ikut andil didalamnya, sebagai pengajar tidak hanya sebatas mengajar A-Z, mendidik adalah melatih bahwa ketidak mampuan berpikir untuk mengembang apa yang mereka belum mengerti saya ikut kedalam imajinasi dunia mereka agar saya sadar bahwa setiap orang punya keistemewaan masing-masing. Sesimple itu. 

Dan untuk itu semua, saya harus menjadi kaya. Sejak hari itu, cita-cita saya menjadi orang kaya, menjadi congkak atau tidak itu urusan nanti. 

*Celoteh* 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun