Gerakan ini dimulai oleh sekelompok lebih dari 300 wanita di Hollywood dengan para pemimpin terkemuka termasuk Reese Witherspoon, Natalie Portman, dan Shonda Rimes.12 Dari gerakan-gerakan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa hegemoni kekerasan seksual seakan-akan menjadi "pandemi sosial" global.Â
Di dunia ini, satu dari tiga wanita di dunia ini terekspos terhadap kekerasan seksual dan lebih dari 2,6 miliar wanita tinggal di negara di mana pemerkosaan dalam pernikahan tidak dianggap sebagai tindak kriminal.13
Di Asia, India menempati peringkat pertama sebagai negara yang paling tidak aman untuk wanita.14 Riset oleh lembaga ActionAid di tahun 2016 menemukan bahwa 44% wanita yang telah disurvei di India pernah mengalami kekerasan seksual di publik.15 Angka yang tinggi juga ditemukan di Amerika, di mana 65% wanita mengalami kejadian street harassment.15Â
Di Inggris sendiri, 64% wanita pernah mengalami kejadian tak mengenakkan di tempat umum.15 Kekerasan seksual menjadi hal yang sangat sering terjadi diakibatkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah status wanita yang lebih inferior dari pria dan ketimpangan hak sebagai wanita.16Â
Diskursus global mengenai kasus ini mendorong berbagai organisasi seperti ILO, CARE untuk mengadakan konvensi global.17 Terlepas dari definisi secara semantik yang berbeda di tiap-tiap negara mengenai arti dari kekerasan seksual itu sendiri.
"The unnamed should not be mistaken for the nonexistent."
McKinnon, 1979
Tinjauan Psikis dan Kesehatan Kasus Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual, terkhusus pada kasus pemerkosaan secara evolusi menunjukkan tabiat frustasi seksual. Seperti pada spesies Panorpa vulgaris yang memiliki fitur khusus untuk mendukung mereka melakukan pemaksaan seks kepada lawan jenisnya.18Â
Hal yang mirip juga terjadi pada orangutan, orangutan apabila dibandingkan dengan kera lainnya memiliki keunikan dikarenakan sifat soliter mereka. Orangutan jantan terbagi menjadi dua karakteristik, orangutan besar yang bergerak lambat dan orangutan kecil yang gesit.19Â
Orangutan kecil cenderung bersifat memaksa untuk melakukan hubungan seksual apabila mereka gagal menemukan pasangan saat akan kawin.19 Perilaku interspesies juga terindikasi terjadi secara natural di alam. Anjing laut yang frustasi dan tak mampu menemukan pasangannya dapat secara brutal melakukan kopulasi pada penguin kemudian memakannya.20,21Â