Mohon tunggu...
Kerishna MW
Kerishna MW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

unknown

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Santri Nasional Republik Tebuireng

21 Oktober 2021   15:08 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:42 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebuireng, Setiap tanggal 22 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi penting karena tujuannya untuk mengingatkan masyarakat tentang resolusi jihad KH Hasyim Asyari tahun 1945, yaitu perjuangan Nahdlatul Ulama melawan tentara Belanda. Untuk memperingati hari ini, Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 menetapkan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober.

Sebelum pandemi Pesantren Tebuireng memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2019 dengan menggelar apel bersama di Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) pada Selasa (22/10/19). Rangkaian acara dimulai pada malam hari yang diisi dengan Ijazah Istighatsah Hadratussyaikh. KH. M. Hasyim Asy'ari dan Malam Kreasi Santri. Para santri berkumpul di masjid Pondok Pesantren Tebuireng untuk mengikuti rangkaian acara. 

Setelah acara selesai, para santri melanjutkan menonton film perjuangan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari dalam film Sang Kyai. Hari Santri Nasional tahun 2019 jatuh pada hari Selasa yang diperingati tanggal 22 Oktober 2019. Tanggal tersebut diambil mengingat resolusi jihad yang di kumandangkan oleh Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 dalam rangka membela Indonesia dan mengusir penjajah.

Selasa paginya setelah rutinan ratibbul haddad di wisma KH. Muhammad Ilyas para santri di suruh cepat ke kamar untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti apel dan serangkaian acara Peringatan Hari Santri Nasional di Kawasan Makam Gus Dur (KMGD). Namanya juga santri jadi selalu antri, ada yang mandi ada juga yang makan di Jasa Boga (Jabo) bergantian. 

Para santri di wajibkan memakai baju putih dan berpeci. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke sekolah ataupun saat mau ke luar pondok para santri selalu berdoa di Maqbarroh Pesantren Tebuireng. Setelah itu para santri berangkat ke Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) lewat lorong pintu belakang. 

Sebelum ke Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) para santri sesuai unit sekolahnya masing-masing ke sekolahnya dulu untuk melakukan presensi kehadiran. Di Tebuireng sendiri pada saat itu ada 6 unit pendidikan yaitu, SMA A. Wahid Hasyim, SMP A. Wahid Hasyim, SMA Trensains, MA Salafiyah Syafi'iyah, MTs Salafiyah Syafi'iyah, dan Madrasah Mualimin Hasyim Asy'ari.

Kegiatan apel bersama ini diikuti oleh santri dari Pesantren Tebuireng dan sekitarnya yang berkumpul di area Kawasan Makam Gus Dur (KMGD). Seluruh unit sekolah di bawah naungan Yayasan Hasyim Asy'ari wajib mengikuti apel yang dibina oleh wakil Pondok Pesantren Tebuireng. KH. Abdul Hakim Mahfudz.

Acara dibuka dengan laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara. Kemudian pembacaan teks Resolusi Jihad yang dibacakan oleh Ustadz Ainur Rofiq. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan. Dan amanat apel oleh KH. Abdul Hakim Mahfudz yang menyampaikan peran santri dalam kemerdekaan dan pembelaannya.

"Kami beruntung memilih Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari sebagai kyai kami mengungkapkan Resolusi Jihad. Man yuridillah khairan, yufaqihu fiddin. Allah SWT. ingin manusia menjadi baik, maka kita memahami ilmu agama. Seperti yang diharapkan. Hari Santri ini merupakan pengakuan negara atas perjuangan para santri untuk Indonesia. Tanpa Resolusi Jihad tidak akan ada 10 November. Hubbul wathan minnal iman, cinta tanah air adalah bagian dari iman. Peran santri sangat penting dalam membangun Indonesia," jelas Gus Kikin.

Setelah apel selesai di lanjukan dengan kegiatan kirab santri yang di lakukan dengan meriah. Para santri berjalan kaki dari Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) keliling jalan Desa Cukir sambil menyanyikan Yalal Wathan sebagai penyemangat. Para santri kembali masuk ke pondok lewat pintu depan melewati depan Pabrik Gula Tjoekir di Cukir, Diwek, Jombang. Setelah semua kegiatan terselesaikan para santri melakukan kegiatan rutinitas selanjutnya kalau nggak ngopi ya tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun