Mohon tunggu...
Keren MV
Keren MV Mohon Tunggu... Jurnalis - Setiap Goresan Memiliki Arti

Menulis itu Ibarat Menciptakan Dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan dan Cita-cita

30 Maret 2018   01:16 Diperbarui: 30 Maret 2018   01:26 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak duduk di bangku sekolah bercita-cita ingin bekerja di dunia penyiaran, baik televisi maupun radio. Profesi tersebut saat krenzz banget.

Akhirnya kuliah ambil jurusan penyiaran mantap dengan pilihan itu untuk menunjang cita-cita. Butuh proses yang lama agar bekerja di media televisi.

Setelah lulus kuliah, untuk pertama kalinya mengikuti tes di salah satu media televisi. Mendapat telepon diundang hadir mengikuti berbagai tes sangat antusias walaupun lokasi kantornya sangat jauh di Cikarang atau di Kerawang ( lupa persisnya).

Berangkat subuh sekitar jam 4 naik kereta dilanjutkan naik angkutan umum dan sampailah di tujuan. Setelah mengikuti berbagai tes, tibalah interview dengan user sore hari dan akhirnya saya pun menolaknya dengan posisi yang berbeda yang saya lamar. Sebab pada saat itu saya mau menjadi reporter/creative program/script writer.

Setelah dari situ, kecintaan ingin bekerja di Media Penyiaran semakin besar, saya melamar ke kesana kemari. Di undang tes tidak lolos, ada yang gagal psikotes dan interview user dll.

Merenung sejenak, apakah karena pendidikan saya yang pada saat itu belum S1, masih D3. Setelah pikir panjang, memutuskan untuk bekerja di luar cita-cita  yaitu menjadi Admin Recuitment selama 3 tahun 8 bulan dengan rencana melanjutkan pendidikan S1 sambil bekerja.

Setelah lulus dengan gelar Sarjana Komunikasi, mengulang kembali melamar ke media lagi. Hari demi hari berlalu, bulan berganti, hasilnya nihil.

Karena tabungan sudah menipis, mencoba melamar ke perusahaan sesuai dengan pengalaman sebelumnya. bekerjalah menjadi staff HRD di sebuah perusahaan bergerak di F n B (mengurusin perekrutan, interview, bikin iklan perekrutan, visit ke store-store, meeting dengan GM operation store, buat laporan, dll).

Setiap hari di dalam hati bergejolak, ingin bekerja sesuai passion. memutuskan untuk resign. Dan kembali lagi melamar ke media lagi dengan rasa penasaran yang sama walaupun kadarnya sudah berbeda.

Singkat cerita, bekerja di media televisi lokal, walaupun sebenarnya ingin di media besar tapi tidak masalah. Selama bekerja tidak memperhitungkan waktu kerja, bahagia menjalankan, riset, interview, telepon narsum, siaran langsung, pegang beberapa program dan di percayakan menjadi  produser debat pilkada yaitu DKI 1 (telepon semua timses calon, survey lokasi, bikin daftar pertanyaan, riset program kerja masing -masing calon dll).

Walaupun hanya sesaat merasakan indahnya bekerja di Media Televisi dan Online, pengalaman luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun