Mohon tunggu...
Renita Yulistiana
Renita Yulistiana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

I wish I found some better sounds no one's ever heard ❤️😊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kak, Haruskah Aku Ikut Demo Untuk Membela Rakyat Kecil?

11 Oktober 2020   23:26 Diperbarui: 11 Oktober 2020   23:28 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga hari lalu, terjadi unjuk rasa dari berbagai perkumpulan mahasiswa dan buruh, menolak Omnibus Law. Saya tidak akan membahas Omnibus Law. Pertama, saya belum paham seutuhnya. Kedua, belum ada finalnya. Ketiga, pusing karena isinya ngablu semua.

Ada yang lebih menarik bagi saya. Seusai kejadian unjuk rasa, saya justru mendapati pertanyaan sulit dari seorang anak usia 12 tahun. Dia adalah salah satu siswa di komunitas saya. Pertanyaan ajaib ini, bermula dari saya yang mengomentari status WhatsAppnya.

Dalam statusnya, dia menyebut nama saya, dan mengkhawatirkan beberapa kakak asuh (sebutan relawan di komunitas kami). Dia takut, kami ikut melakukan unjuk rasa dan berkelahi dengan polisi. Lalu, dengan cepat saya respon "Kakak dan kakak lain aman, tidak apa-apa." Lalu, saya iseng bertanya, "Nanti, kamu kalau jadi mahasiswa mau ikutan demo gak?"

"Kata mama, kalau gak ikut demo, berarti gak bela rakyat kecil gitu kakak. Berarti, nanti kalau aku jadi mahasiswa, aku harus ikut demo artinya kan kakak?"

Saya bengong, takjub, dan masih terheran heran. "Kok bisa, keren banget kepikiran nanya balik kayak begini?" Butuh waktu sekitar 15 menit. Akhirnya saya menjawab:

"Hehehe demo itu kan ngeluarin pendapat. Kalau kamu gak suka sama undang undang misalnya, terus kamu bisa protes deh lewat demo. Nah, demo yang baik, sebenarnya sampaikan pendapat aja, biasanya disebut "orasi". Kita sampaikan tujuannya apa, supaya DPR atau presiden denger dan mikirin lagi deh.

Tapi, sekarang banyak demo yang akhirnya gak baik. Malah kaya tawuran, jadinya kadang tujuannya gak tercapai deh. Emang sih, demo salah satu cara buat bela rakyat kecil. Tapi, demonya juga harus baik, jangan yang kasar gitu."

Saya tidak menyalahkan kegiatan unjuk rasa. Sebab, mereka memang menyuarakan keresahan dan sudah muak sekali dengan ulah pemerintahan sekarang. Bagaimana tidak muak? Sudah tua, masih saja suka bercanda. Mana tidak lucu lagi!

Dari percakapan bersama siswa di atas, akhirnya saya merasakan lebih dekat. Bahwa cepatnya informasi yang datang dan sulit kita pilih. Ternyata, bisa sangat berpengaruh. Sayang sekali, jika akhirnya generasi penerus hanya memaknai unjuk rasa sebagai "sebuah perkelahian dengan aparat atau pengrusakan fasilitas umum yang sah", guna membela rakyat kecil.

Sepertinya, ini adalah PR yang lebih besar bagi kita semua. Untuk merancang sebuah strategi demo yang keren, elegan, tanpa kekerasan, dan pengrusakan. Tapi, berhasil menghasilkan perubahan. Saya rasa, kita bisa. Jika, saling percaya.

Namun, sayangnya tidak. Lagipula, apa masih ada yang bisa dipercaya, sekarang?
--

Renita Yulistiana
Cuma buruh yang pusing kalo jadwal KRL telat
Depok, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun