Mohon tunggu...
Kenzo Music
Kenzo Music Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STIABI Riyadlul Ulum

Pengiat buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meriam Dardanella, Senjata Penakluk Konstantinopel

9 Mei 2021   09:25 Diperbarui: 9 Mei 2021   09:58 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahukah kalian bahwa dahulu ibukota Romawi Timur itu di Italia ? dikutip dari buku Muhammad Al-Fatih : Sang Penakluk Konstantinopel, Konstatin yang Agung memindahkan ibukota ke Kekaisaran Romawi dari Italia ke Yunani bernama Byzantium yang nantinya berubah nama Konstantinopel pada abad keempat.

Kota Konstantinopel merupakan kota pertahanan dan keamanan negara, baik dari serangan darat ataupun serangan laut , kota ini memiliki benteng yang diberi nama Benteng Konstantinopel atau nama lainya adalah Benteng Thodesian, yang berada sekeliling pantai, dan merupakan salah satu benteng terkuat di dunia, tak hanya benteng, menara menara dengan jumlah 192 menara, menghiasi kota ini, sehingga sampai seribu tahun tidak ada yang berhasil untuk menaklukan Benteng ini, ditambah lagi letaknya yang sangat strategis karena di kelilingi oleh perairan, seperti Selat Bosporus, laut Marmara, dan Teluk Golden Horn ( Tanduk Emas ).

Di dalam kota Konstantinopel ini terdapat Balai Kota, Universitas, Perpustakaan, Kerajaan, Pelabuhan, dan Monumen. Benteng Konstantinopel memiliki panjang 5,7 Km yang terbentang dari Utara dan Selatan di dalam benteng tersebut terdapat 9 Gerbang Utama.

Karena kemewahan dan kemegahan kota ini, banyak sekali yang ingin menaklukan dan mengusai kota ini, namun untuk menaklukan kota ini bukanlah persoalan yang mudah, karena tantangan bukan hanya dari benteng dan menaranya, melainkan juga kondisi perairan yang sangat ekstrim karena ombak yang besar dan kuat selalu menghempaskan perahu-perahu ke sisi benteng, apabila serangan di lancarkan dari titik ini.

Benteng Konstantinopel terdiri dari 3 lapis, yaitu : parit, benteng luar, dan bagian dalam. Parit dari benteng ini memiliki lebar 22 meter dan kedalaman 6 meter serta di belakangnya terdapat benteng yang berisi para pemanah, apabila musuh berhasil lolos maka mereka akan menghadapi benteng ke dua dengan tinggi 8 meter yang berisi pasukan dengan persenjataan lengkap, dan apabila masih bisa lolos maka musuh akan menghadapi pertahanan terakhir berupa benteng dengan ketinggian 10 meter dan lebar 3 meter yang terdapat pasukan sebanyak empat baris. Pondasi benteng juga dibuat sangat dalam, sehingga musuh akan kesulitan apabila ada yang ingin menyerang dari bawah tanah, dengan cara membuat terowongan.

Konstantinopel berhasil bertahan selama seribu tahun dari ekspansi yang dilakukan oleh Persia, Arab, dan Turki. Dikutip dari buku 1453 Detik-Detik jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim, meskipun benteng ini sangat kuat tetap saja memiliki kelemahan yang berada di 2 titik , yang pertama : di bagian tengah, karena tanahnya yang turun menurun dan menanjak karena mengikuti kondisi lingkungannya. Kedua, pada bagian ujung sebelah Utara karena bersela dan menukik tajam menuju Selat Golden Horn.

Konstantinopel merupakan wilayah terkaya pada saat itu, hal itu karena di sebabkankan wilayahnya yang terletak dijalur perdagangan antara Asia, Eropa, Laut Hitam dan Laut Aegea yang merupakan titik tujuan terpenting untuk perdagangan Jalur Sutra di Tiongkok. Mata uang yang berlaku di Mediterania adalah Nomisma, yang merupakan mata uang Konstantinopel.

Ekspansi dari peradaban di sekitar berdampak pada melemahnya kekuatan Byzantium, dan pada tahun 1453 M sultan dari Kekaisaran Turki Ustmani atau Ottoman yaitu Mehmet II , mengekspansi Eropa dan berhasil merebut Konstantinopel dengan bantuan meriam berat yang bernama Meriam Dardanella dan pasukan yang dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih. 

Meriam Dardanella merupakan senjata yang sangat mengerikan kala itu, bahkan benteng yang terkenal kuat, yaitu benteng Konstantinopel. Meriam ini dibuat oleh seorang ahli meriam asal Hongaria bernama Orban. Panjang meriam ini adalah 8 Meter dengan berat mencapai 16,8 Ton dan berdiameter 750 mm. Meriam ini mampu melemparkan peluru dari batu berdiameter 63 cm hingga sejauh 2 km, tidak di ketahui secara percis dari mana kekaisaran Turki Utsmani mengenal Meriam bermesiu, pada Abad Pertengahan meriam ini berjalan dengan kecepatan cahaya, adapun catatan yang menyebut bahwa Meriam bermesiu belum hadir hingga tahun 1313 M, namun gambar pertamanya muncul pada tahun 1226 M.

Sumber:
Crowly, Roger. 1453 Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim (2005)
Al-Muayam, Ramzi. Muhammad Al-Fatih: Penakluk Konstantinopel  (2011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun