Awal karier kepelatihannya memang tak semanis seperti kariernya sebagai komentator. Ketika bekerja sebagai komentator/pundit sepakbola di Sky Sports, Gary yang namanya popular sebagai salah satu pemain kesayangan dari Sir Alex Ferguson dan sahabat dekat David Beckham, memang terbilang sosok yang cerdas, punya analisis komprehensif dan memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapatnya.
Namun kecemerlangan dalam menganalisis permainan, tak semulus ketika meramu taktik di dalam ruang ganti dan dari pinggir lapangan, dikontrak jangka pendek oleh salah satu klub raksasa Spanyol yang sedang krisis kepercayaan diri semenjak ditinggal sang pelatih terdahulu, yaitu Nuno Santo. Valencia merupakan salah satu tim hebat asal Spanyol yang terbilang cukup sukses di liga domestik, bahkan tim ini banyak melahirkan nama-nama pemain hebat, sebut saja kiper legendaris Canizares, kemudian top skor timnas Spanyol David Villa, dan juga yang terakhir gelandang kreatif yang sekarang berseragam Real Madrid, Isco.
Pengalaman melatih Gary Neville minim, sempat menjadi asisten pelatih timnas Inggris, namun setelah itu taka da pengalaman yang spesial. Penunjukannya sebagai pelatih Valencia pun terbilang cukup berani bagi sang pemilik tim, Peter Lim. Hal itu, dikarenakan Gary Neville sebelumnya tak pernah menukang tim dengan nama besar dan sejarah yang cukup disegani di Spanyol dan Eropa.
Dalam beberapa laga dibawah arahan Gary Neville, Valencia sempat mengalami 11 pertandingan tanpa kemenangan sekalipun, hanya beberapa kali bermain imbang, bahkan di semifinal Piala Raja, Kelelawar Mestalla dihantam Barcelona dengan skor 7-0 pada laga pertamanya, yang akhirnya memupus mimpi El Che untuk dapat merengkuh trophy sebagai pelipur lara ini. Tak ayal dengan serentetan hasil memalukan ini membuat para fans El Che geram dan meminta Gary Neville turun dari jabatannya sekarang.
Tapi Gary Neville tak menyerah sampai disitu, setelah beberapa pertandingan tak menghasilkan hasil yang memuaskan, perlahan tapi pasti Valencia mulai tancap gas, belajar dari beberapa kekalahan memalukan di berbagai ajang, termasuk saat dipermalukan Barcelona 7-0, Valencia pun berbenah, beberapa pemain baru masuk ke dalam skuat asuhan Gary Neville ini termasuk salah satunya adalah bintang muda milik Real Madrid, Denis Chreyshev. Dan penunjukan Pako Ayestaran sebagai salah satu staff kepelatihannya dirasa berimbas dampak positif bagi skuatnya saat ini, mengingat Pako sapaan akrabnya merupakan salah satu staff pelatih yang mempunyai reputasi baik dan sudah malang-melintang di beberapa club Eropa.
Kini hasil positif terus diraih Valencia, dalam 4 pertandingan terakhirnya Valencia selalu meraih kemenangan, termasuk salah satunya adalah berhasil menyingkirkan salah satu wakil Austria di Liga Eropa, Rapied Wien dengan agregat yang cukup meyakinkan 10-0, dan berhak untuk melaju ke babak selanjutnya. Dan di liga domestik pun peringkatnya terus membaik, sampai pekan ke-25 ini Valencia berada di posisi ke-11 dengan berhasil mengumpulkan point 31, hasil ini tentu saja lebih baik daripada saat awal Gary Neville mengarsiteki tim ini.
Dengan menyisakan 13 laga, mampukah Gary Neville terus memberikan trend positif di Valencia, dan membawanya bertahan di papan atas klasemen dengan paling tidak dapat memberikan satu tiket Liga Eropa di musim depan, atau malah justru Gary Neville harus kembali ke pekerjaan awalnya sebagai seorang komentator, yang artinya Valencia harus kembali mencari nakhoda baru untuk terus mengarungi kompetisi yang semakin ketat? Kita tunggu saja.
