Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Itu Malam

17 November 2022   04:14 Diperbarui: 17 November 2022   04:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu malam temaram masih buram dibungkus kabut, satu per satu langkah kaki beranjak pergi berlindung di balik jendela malam, dingin musim ini jatuh di ubun-ubun dan kehangatan lenyap bersama jatuhnya tirai kemapanan 

Itu malam bintangpun tiada namun temaram lampu sorot menunjukkan jalan bertanjak, tertatih di bawah rintik hujan musim ini, berlalu mengubur mimpi hingga kelam malam menjemput 

Dan itu malam di ujung hari penuh gelora dan penat membuncah memecah nadi perkasa, hanya doa di bilik nubari sendiri membelah malam dan lolongan anjing di kejauhan membangunkan galau 

Itu malam pergi memeluk mimpi jatuh dalam letih sudah tak bernyawa pun roh untuk menggerakkan langkah tertatih, itu malam dan sunyipun meraja. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun