Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidurpun Tertunda

20 Agustus 2021   03:39 Diperbarui: 20 Agustus 2021   03:42 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temaram rindu - Dokpri 

Rembulan malam samar menyapa lembut
Dalam bayang temaram kian meninggi 
Jiwa-jiwa yang masih terus berjaga 
Bermimpi dalam sadar. 

Tidurpun tertunda
Bergelut dengan pikiran setinggi gunung 
Menumpuk di isi kepala 
Mengeja makna setiap bayang.

Kelam dan bayang purnama
Setitik cerah 
Antara aksara dan kata 
Titipkan pesan misterius. 

Tidurpun tertunda
Hingga fajar mendekat 
Rumitnya benang-benang kusam kehidupan 
Diurut bagai dentang nadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun