Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duduk Melumat Mimpi

11 Agustus 2021   21:48 Diperbarui: 11 Agustus 2021   22:09 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duduk melumat mimpi - Dokpri 

Angin basah menyapu lorong-lorong
Bersama butiran debu yang berserakan di serambi rumah
Setelah sekian purnama ditinggal pergi
Dan hujan yang tiada.

Ibu duduk bersandar dagu
Dan kakak pertama berpangku kaki
Berdua menatap langit kebiruan
Dan hari yang kian memerah. 

Ayah belum kembali dari menguras keringat
Merangkai sumber kehidupan satu-satu
Kadang tak pasti arah yang dituju
Dan kapan waktunya kembali ke rumah. 

Sama-sama duduk melumat mimpi
Menguras tenaga yang tak lagi seberapa
Untuk sisa hidup sejauh ini.

Sekilas bayang senja menghibur diri
Oleh cahaya senja yang bersahaja
Sekedar memberi kekuatan
Untuk hidup yang tak lagi seberapa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun