Warna keemasan padang sabana, pantulan keemasan sahaja batin. Kemilau cahaya dan binar mentari pantulan biru langit dan putih gemawan, sebiru harapan dan sesuci Pencipta.Â
Semesta kumandangkan dendang syukur, berbaris-baris bagai bait doa, lahir dari kuncup tunas kehidupan, berarak naik bagai aroma dupa.Â
Di setiap persinggahan sepanjang jalan kehidupan, catatan-catatan lepas tercecer dan ingatan akan pertemuan dan perpisahan membangkitkan rasa rindu dan harap.Â
Sajakku elegi pagi dan petang, sambungkan rasa dan pikiran dalam kata, tenangkan jiwa damaikan batin.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!