Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aroma Tanah Mulai Mengering

24 Mei 2021   01:22 Diperbarui: 24 Mei 2021   01:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semilir senja turun dari bukit. Segar dan sedikit dingin. Datang menyapa warga kampung. Membawa kabar: sepanjang kenangan masih menetap di beranda setiap rumah keluarga, masih ada sejarah untuk dikenang. 

Matahari perlahan jatuh. Hujan musim dingin sudah siap berpamitan. Mengundurkan diri, pergi hingga ke negeri seberang. Hangat lumpur dan aroma tanah basah kembali mengering.

Aroma tanah basah di senja hari membangkitkan banyak kenangan. Kopi jahe panas dan kue pisang goreng juga masih hangat dari tungku api menemani kesendirian. Pikiran melayang, pergi jauh sekali. Kalau saja anak-anak ada di rumah sekarang. 

Hari berganti senja yang merangkak naik, turunlah malam. Sebentar lagi mimpi datang menemani. Sepi. Sendirian. Namun selalu dalam kenangan dan kehangatan pelukan hidup. 

Aroma tanah musim hujan telah mengering namun hangatnya masih terbayang-bayang dalam ingatan. Hidup selalu tinggalkan kisah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun