Semburat lembayung senja
keemasan menghiasi horizonÂ
laksana lukisan kata-kata indahÂ
pujangga muda kepada separuh jiwanya.
Berkaca pada temaram
dan secercah cahaya dari balik kacaÂ
bercermin pada karya agung IlahiÂ
tiada kata yang mampu membahasakanÂ
jiwa yang bergelora asmara.
Di penghujung hari duduklah berduaÂ
pujangga kata dan tambatan hatinya
memandang pada hamparan tanpa batasÂ
kasih yang berbunga di relung jiwa.Â
Citra Ilahi tersurat
pada jengkal-jengkal raut rupaÂ
pujangga kata dan pengagumnyaÂ
membahasakan yang paling misterius:
Kasih!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!