Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Naungan Pohon dan Peziarah

7 Agustus 2020   04:40 Diperbarui: 7 Agustus 2020   04:46 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebatang pohon berdiri tegak di padang belantara, menahan terik dan angin musim pun lebatnya hujan, menikmati terbangunnya pagi dan melepas pergi petang, berjaga sepanjang malam dan menikmati pekat pun terang bulan. 

Sesosok manusia langka berjalan sendirian sepanjang jalan, menengadah ke langit sebentar-sebentar dengan pikiran penuh di kepala, entah apa dan tentang apa. Perhatiannya lebih banyak tertuju ke bumi tempat ia berpijak seperti lagi menghitung langkah, atau lagi bermimpi siang dan malam miliknya. 

Hidup bagai sebatang pohon di belantara atau laksana peziarah menikmati perjalannya. Entah di bawah terik atau di malam berhamburan bintang, entah diguyur hujan lebat atau bermandikan cahaya rembulan, waktu terus menikmati peredarannya. 

Nikmati hidup selagi ada waktu. Jadilah pohon yang memberi naungan pada perjalanan panjang seorang peziarah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun