Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersama Ayah di Pematang

20 Mei 2019   23:15 Diperbarui: 20 Mei 2019   23:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petang itu di sawah, sepulang sekolah, bersama ayah. Duduk santai di pondok pinggir pematang seraya melepas pandang ke sawah dengan padi-padi yang lagi menghijau. Sesekali suitan keluar dari mulut menghalau pergi pipit-pipit nakal.  

Ayah mengajakku turun ke pematang: "Nak, mari ke pematang, mungkin ada jejak hama tertinggal". 

Di pematang: "Lihatlah, batang-batang padi tegak lurus, berhimpit namun saling menyokong. Kelak, ketika bulir-bulir padi mulai menguning, mereka akan menunduk oleh berat bulir padi, penuh berisi". 

"Lalu?", tanyaku.

"Belajarlah dari padi. Ketika tumbuh ia tegak lurus, meski berhimpitan mereka saling menyokong. Ketika berbulir, mereka menunduk. Saatnya kau merangkak naik, bertumbuh dan berkembang seturut usiamu. Bertumbuhlah tegak lurus, mengikuti jalan kebenaran. Meski kau berjuang berhimpitan bersama orang lain, janganlah saling menyikut. Sokonglah satu sama lain dengan kekuatan, kehendak dan niat baik. Ketika suatu saat kau telah berhasil, tundukkanlah kepala, itu bukan semata-mata kerja kerasmu. Rendah-hatilah di hadapan keberhasilan. Ketika otak penuh, ia harus mampu turun ke hati. Jika tidak, kesombongan dan kecongkakan akan meraja."

Sore itu, sepulang sekolah, di pematang sawah bersama ayah, ada pelajaran berharga yang tidak kudapati di bangku sekolah. 

Untukmu, ayah, hormatku!

Portugal, 20.05.2019   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun