Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tercabik Rasa Kemanusiaan

26 April 2019   05:12 Diperbarui: 26 April 2019   05:50 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tercabik rasa kemanusiaan, jatuh berkeping-keping oleh perang tiada henti.

Darah mengalir, nyawa melayang, mati terkapar karena percaya dan menyembah Tuhan yang berbeda.

Padahal,

Tiada yang lebih sempurna selain Allah Esa, dan tiada yang lebih bernilai selain kemanusiaan.

Benci dan dendam, amarah dan dengki, rasis dan berburuk sangka, untuk apa?

Hidup cuma sekali dan tiada tiada satupun agama yang palinh sempurna.

Cukup sudah dendam kesumat, cukup sudah agama diperalat. Tuhan tidak butuh dibela, Tuhan tidak butuh.

25.04.2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun