Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Bawah Naungan Beringin

22 Maret 2019   23:07 Diperbarui: 23 Maret 2019   00:01 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bawah naungan pohon beringin ia duduk termenung. Ia tertunduk, menatap tanah tempat ia berpijak. Dalam diam, tanpa kata. Ibu bumi seolah mati. Tanpa suara. Lelaki tua itu menatap dalam diam, merenung, entah tentang apa. Ia berangan dalam desiran angin di bawah naungan beringin.

Mentari yang kian menukik makin memperberat helaan napasnya. Mungkin ia kelehan, mungkin ia kecapaian. Tidak ada alasan buat tersenyum, meski kicau burung ramai terdengar dari rindang pohon beringin. Mungkin mereka tidak tahu, mungkin pula mereka enggan mengetahui.

Lelaki tua itu duduk bersandar pada perkasanya pohon beringin, dalam naungan kesunyian kampung bak tak berpenghuni. Perlahan ia mengatupkan mata dan jatuh tertidur. Lelap. Lelap dalam diam. Lelap dalam hiruk kicau burung.

Ia cuma ingin beristirahat. Lari dari penat keseharian hidup. Ia cuma ingin nikmati sejuk naungan beringin. Beristirahatlah. Hidup itu punya cerita. Ada angan dibawa angin. Datang mendekat dan pergi menjauh. Beristirahatlah. Hidup memang punya cerita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun