Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sering Terjebak Kemacetan, Waspadai Hal Berikut

21 Juli 2019   13:42 Diperbarui: 21 Juli 2019   13:56 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, tak akan lengkap tanpa merasakan macet. Baik pagi atau sore. Karena kota besar rasanya sudah identik dengan fenomena kemacetan. Situasi yang pastinya akan membuat stress dan meningkatkan tensi. Udara nan pengap oleh asap kendaraan juga mengakibatkan hawa panas menyelimuti raga.

Hawa panas secara psikis yang ternyata bisa juga  merasuki jiwa juga pikiran. Membuat orang-orang yang terjebak di dalamnya menjadi sangat sensitif. Apalagi jika mereka dikejar waktu. Time ia money. Semakin lama terkurung macet, semakin banyak uang akan melayang. Mungkin itu yang tertanam di sebagian korban kemacetan.  Ada juga punya keperluan penting yang terjadwal. Dengan bolak balik-balik melihat jam rasanya pengin segera lepas dari kurungan kemacetan.

Membunyikan klakson terus menerus bisa menjadi alternatif  untuk menumpahkan kesal dengan keadaan. Meskipun sebenarnya itu bukan solusi karena kemacetan tidak akan terurai hanya dengan membunyikan klakson. Yang timbul malah rasa emosi dan jengkel dengan keadaan. Atau mungkin  bisa melebar dengan mencaci atau mengumpat pada pemilik kebijakan yaitu pemerintahan kota.

Situasi yang menjadi bagian kehidupan perkotaan ini, selain berdampak negatif bagi pengendara ternyata berefek tidak baik bagi kendaraan bermotor. Baik mobil ataupun motor.

Mesin bisa mengalami over heat. Yang tentu saja berpotensi menjadikan mesin  kendaraan mati. Untuk itu, bagi kita yang sering terjebak kemacetan harus benar- benar menjaga "kesehatan" kendaraan yang kita setiap saat.

TIPS MENJAGA KENDARAAN DARI OVER HEAT

  1. Memberi kasih sayang kendaraan dengan melakukan perawatan rutin. Semisal servis berkala.
  2. Memperhatikan radiator kendaraan. Pastikan sirkulasi radiator tidak tidak terhambat. Serta menjaga air radiator tidak kekurangan
  3. Chek kipas, apakah putarannya lemah atau tidak. Melemahnya putaran kipas akan berpengaruh pada  pendinginan yang diperlukan.
  4. Menggunakan oli mesin yang berkualitas
  5. Memakai BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Akan lebih baik menggunakan bahan bakar yang beroktan tinggi. Sangat disarankan bahan bakar seperti Shell V Power.

Ada sebagian masyarakat merasa khawatir, penggunaan BBM beroktan tinggi berbahaya bagi mesin, padahal justru dengan BBM beroktan tinggi justru akan membuat ringan kinerja mesin.

Secara teknis, di dalam tekanan dan temperatur tinggi, ada potensi terjadi pembakaran secara spontan yang mengakibatkan terjadinya "gelitik"di dalam mesin. Hal ini menjadikan penurunan perfoma mesin.

Dengan penggunakan bahan bakar sehat seperti Shell V power yang beroktan tinggi akan mengurangi terjadinya "gelitik"tersebut. Semakin tinggi peringkat oktan, maka semakin tinggi kekuatan untuk menahan potensi terjadi ketukan/gelitik tersebut.

Hidup di kota penuh kemacetan, kita perlu melakukan beberapa hal untuk antisipasi agar kita tidak banyak mengalami kerugian baik secara materi ataupun non materi. Seperti misal :

  • Menghindari jam - jam sibuk saat kita melakukan aktifitas
  • Menghindari jalur jalur macet di kota yang kita tinggali.
  • Misal di Kota Surabaya, seperti Simpang Perak Barat- Perak Timur, Simpang Bonbin dan Jalan Wonokromo.
  • Menggunakan Bahan Bakar Sehat yang juga bisa menjaga mesin kendaraan tetap dalam perfoma bagus.

Bahan bakar sehat, adalah bahan bakar yang bisa menjadi penggerak mesin sekaligus bisa  merawat mesin untuk selalu mempunyai perfoma tangguh saat digunakan oleh pemiliknya. Salah satunya bahan bakar yang sudah mempunyai teknologi Dynaflex, yaitu teknologi bahan bakar yang mengandung banyak molekul pembersih dan pengurang gesekan pada mesin kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun