Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Suara-suara di Parkiran Mobil Lippo Mal Yogyakarta

6 Mei 2019   16:47 Diperbarui: 6 Mei 2019   17:07 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"tet tet..tet... tet.."

Rentetan senjata terdengar riuh.  Ada sosok yang berjalan mengendap. Sesekali melepaskan tembakan. Dari arah berlawanan ada sekelebat  yang berlari juga membalas tembakan.

"tet..tet..tet.."

"Ahh.."  Ada teriakan. Lalu ada seorang lelaki berjalan agak terhuyung memegangi lehernya.. Setelah keluar dari arena, dia segera duduk lemas sedikit terengah. Ada warna merah di lehernya. Terkena tembakan.

Begitulah salah satu yang terjadi di Mall Lippo, Jalan Adi Sucipto Yogyakarta. Tepatnya di Parkiran Mobil Lantai 3. Apakah anda bernyali untuk menyaksikan atau mengalami sendiri?  Bila iya, datang saja setiap hari antara jam 14.00 sampai dengan jam 22.00 WIB. Bila ada sempatnya pas week end, bisa datang lebih awal yaitu jam 10.00 WIB.

Anda akan merasakan pengalaman yang luar biasa. Adrenalin akan mengalir deras. Anda akan "dipaksa" untuk  keluar dari kenyamanan.  Harus siap dengan ancaman yan setiap saat bisa menghampiri tubuh anda. Bila biasanya anda terbiasa hidup dengan santai, maka di sini anda mau tidak mau harus  cekatan, disiplin dan  memutar otak.  Atau kelar "hidup Lo".

Memang sebenarnya apa yang terjadi di Lippo Mall tersebut? Di sana telah hadir JAW yang merupakan kependekan dari Jogja Airsoft Wargame sejak tanggal 17 februari 2019.  Ini merupakan sarana atau arena bermain sekaligus berolahraga yang memberikan pengalaman tak biasa. Bila di televise kita sering melihat berita tentang peperangan ataupun di film kita menyaksikan adegan tembak menembak, maka di JAW ini kita akan merasakan sendiri sebagai pengalaman nyata. Tentu saja karena ini permainan olahraga, senjata yang dipakai bukanlah senjata yang berisikan peluru seperti tentara sungguhan. Meskipun begitu, senjata yang kita pegang layaknya senjata asli, bedanya hanya pada peluru yang terbuat dari butiran plastic.

MyTeam | dokpri
MyTeam | dokpri

Saat kita bermain, kita memerlukan sebuah tim. Baik tim sebagai rekan kita, maupun sebagai musuh kita. Setiap orang akan dibekali dengan  perlengkapan safety, senjata dengan peluru sejumlah 300 butir. Apabila peluru sudah habis, bisa diisi ulang. Berapa biaya yang diperlukan? Tidak mahal. Hanya dengan Rp.50.000 per orang, kita bisa bermain selama 90 menit. Apabila peluru habis, bisa diisiulang dengan membayar Rp. 15.000. Karena ini permainan tim, maka kita mesti mengajak beberapa teman kita agar kita bisa bermain. Dijamin permainan ini benar-benar mengasyikkan. Selain melibatkan fisik,  juga memerlukan  pemikiran yang lebih. Karena sebenarnya ini merupakan permaianan strategi  dan manajemen juga. Strategi bagaimana cara mengalahkan musuh. Bukan Cuma dengan asal tembak, tetapi juga manajemen amunisi. Bagi yang tidak bisa mengatur amunisi, bisa saja peluru segera habis padahal musuh masih banyak dan semakin mengancam.

Jangan khawatir, jika permainan ini dianggap sebagai pembelajaran teroris. Sebab permaianan ini ada di bawah naungan PORGASI (Persatuan OlahRaga Airsoft Seluruh Indonesia) yang artinya permainan ini legal.

Airsoft game yang di Lippo Mall ini di bawah pengelolaan JAW (Jogja Airsoft Game) yang ownernya  berjumlah 7. Kebetulan semua owner berada di luar negeri dan yang memegang kendali di Yogyakarta, yaitu Manajer Operasional, Mas Muhammad SUbroto atau yang sering dipanggil Mas To. Airsoft di Lippo ini merupakan even yang berjangka panjang, sampai setahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun