Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pintarnya Listrik Pintar, Menyamankan Hidup

22 April 2016   00:07 Diperbarui: 22 April 2016   02:54 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokumen PLN"][/caption]Listrik di kehidupan ini sudah diibaratkan aliran darah di nadi kita. Saat listrik tidak kita dapati, seolah organ kehidupan kita lumpuh. Komputer dengan jutaan data hanya monitor gelap, Gadget  tergelatak tanpa daya, Komunikasi terputus. Indra kita yang biasanya terpuaskan dengan  perangkat elektrik  menjadi terasa hampa. Maukah anda mengalaminya? barang sebulan saja!

Tentunya tidak bukan? Hal ini sangat dipahami PLN sebagai BUMN satu satunya yang mengelola kelistrikan di negara kita. Peningkatan dan terobosan inovasi terus dilakukan demi semakin memenuhi kebutuhan  masyarakat akan listrik. Salah satunya yang dinamakan Listrik Pintar

Listrik Pintar sebenarnya adalah rebranding listrik prabayar yang telah diluncur sebelumnya dengan peningkatan pelayanan dan sarana prasarananya..Sejatinya listrik prabayar ini sudah mulai dirasakan pertama kali di Pulau Untung Seribu, Kepulauan Seribu pada tahun 2007 (berdasarkan berita di liputan6.com). Selanjutnya semakin bertambah dari tahun ke tahun, yang akhirnya menempatkan Indonesia sebagai pemakai listrik prabayar terbesar di dunia.

PLN terus mendorong masyarakat Indonesia  untuk beralih ke Listrik Pintar. Karena inovasi PLN  ini terbukti memberi kenyamanan, kemudahan serta kebebasan bagi para  pelanggan yang telah memakainya. Listrik Pintar ini memberi kenyamanan dalam gaya hidup sehari hari. Dalam kebiasaan lama, setiap bulan tanggal 20, akan ada alarm di kepala yang mengingatkan kita untuk tidak lupa membayar listrik agar tidak didenda atau dicabut. Belum lagi pertanyaan habis berapa, ya kalau masih bisa terjangkau. Jika ternyata tidak terduga, ternyata tagihannya melonjak tajam. Mungkin karena ketidaksengajaan salah mencatat dari petugas atau dari pencurian listrik yang bisa jadi diambil dari instalasi anda tanpa sepengetahuan. Apalagi kalau punya penyakit jantung, bisa berabe. hehehe

Dengan listrik pintar kita bisa melihat : 

  • Jumlah energi listrik yang sedang dipakai (real time).
  • Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).
  • Jumlah energi listrik (kWH))  terpakai 
  • Jumlah energi listrik yang  tersisa. 
  • Kita bisa diberi peringatan apabila listrik yang ada hampir habis sehingga kita bisa bersiap membeli token listrik yang baru

Dengan demikian kita menjadi pintar memanajemen  penggunaan listrik dengan lebih baik. Hal ini tidak bisa kita lakukanpada listrik karena kita bisa melihat semua itu saat kita membayar dan melihat tanda bukti pembayaran. 

Selain itu alasan mengapa sebaiknya kita beralih memakai Listrik pintar, karena banyak keuntungan yang  kita dapatkan antara lain :

1.    Tidak ada biaya beban abonemen.

Di listrik pasca bayar, jika pada listrik pascabayar misalnya untuk pelanggan rumah tangga daya 900 VA dikenakan beban Rp 18.000/bulan ditambah PPj, sedangkan pada listrik prabayar beban ini tidak ada. Pada listrik rumah tinggal dengan daya 1300 VA ke atas dipakai atau tidak tetap membayar  minimal 40 jam bahkan ada yang lebih. Dengan listrik pintar jelaskita bisa berhemat dengan tidak perlu membayar  abonemen tersebut

2.    Akurasi  pemakaian lebih akurat.

Pada listrik pasca bayar, jumlah tagihan kita tergantung dari  pencatatan petugas PLN yang datang mengecek  sejumlah pemakaian kita.  Hal ini sangat rentan terjadi kesalahan dalam pencatatan. Sehingga sering kita dengar kasus, tagihan listrik yang tidak wajar.  Berbeda dengan listrik pintar, secara digital otomatis dia akan menghitung besaran kWh yang kita dapat dengan sejumlah nominal pulsa listrik yang kita masukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun