Mohon tunggu...
Ken Satryowibowo
Ken Satryowibowo Mohon Tunggu... Freelancer - Covid Bukan Canda

Pencari pola. Penyuka sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

11 Hari Menjelang Episode Terakhir Sandiwarauno

6 April 2019   18:34 Diperbarui: 6 April 2019   18:39 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cawapres 02 Sandiaga Uno kecup Ahmad Dhani saat acara ramah tamah. (Sumber: tangkapan layar Youtube)

Selama musim kampanye berlangsung, Cawapres 02 Sandiaga Uno identik dengan label Sandiwarauno. Hebatnya, label itu didapat dengan perjuangan berat. Harus syuting di 1.500 titik. Dengan biaya selangit: sekurang-kurangnya US$100 juta atau Rp1,4 triliun.

Lantaran Pilpres 2019 bakal berlangsung 17 April 2019 atau dalam 11 hari mendatang, maka episode terakhir Sandiwarauno juga diharapkan rampung 11 hari lagi. Dan, hampir pasti, lakon itu bakal berakhir pilu alias sad ending.

Betapa tidak! Sandiwarauno yang telah berlangsung hampir enam bulan sama sekali tidak diminati oleh pemilih. Sekurang-kurangnya menurut hasil sigi mayoritas lembaga survei kredibel. Elektabilitas Prabowo-Sandi dipastikan tetap memble. Berjeda 11%-28% dengan Jokowi-Ma'ruf.

Kendati tiada yang mustahil dalam politik, tapi tiada pula teori yang sanggup menguraikan jarak elektabilitas 11% dapat berbalik hanya dalam 11 hari. Maka, jarak double digit paling banter menyempit. Atau malah melebar, sebagaimana telah dianalisis banyak peneliti politik.

Betapapun Sandiaga telah merogoh kocek sekurang-kurangnya Rp1,4 triliun untuk berkampanye ke 1.500 lebih titik di seantero negeri, toh hasil berupa margin elektoral tetaplah mengecewakan. Alih-alih bakal terwujud imajinasi memperoleh Piala Citra dalam Festival Copras-Capres 2019, yang ada setiap episode Sandiwarauno panen hujatan.

Tengoklah, umpamanya, Sandiwarauno episode embak-embak gemes yang minta jadi istri kedua. Bully dari penonton datang bak tsunami. Tak sudah-sudah. Hingga pelakon cantik bernama Vincentia Tiffani itu tak betah. Lalu mengklarifikasi dan minta maaf.

Begitu pula Sandiwarauno episode lumpur yang belakangan menagih janji bantuan Sandi yang tiada kunjung datang. Sandiwarauno episode pedagang pasar menolak kedatangannya belakangan terbukti pura-pura belaka.

Yang paling menggelikan, Sandiwarauno episode petani bawang yang berakhir begitu tragis. Subkhan, sang aktor yang merupakan bekas anggota KPUD Brebes dan mewek-mewek di depan Sandi karena punya utang Rp15 juta, kini masuk jeruji besi dalam sebuah kasus kriminal.  

Konklusi: Kok Memble ya?

Kecuali soal Sandiwarauno yang tampak dirancang apik, terdapat begitu banyak dalil lain berisi 'daftar hitam' Sandiaga selama kampanye ini. Tentu banyak orang masih ingat dengan kelakuannya melangkahi makam kyai NU di Jombang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun