Mohon tunggu...
Ken Satryowibowo
Ken Satryowibowo Mohon Tunggu... Freelancer - Covid Bukan Canda

Pencari pola. Penyuka sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

1.000 Bocor Prabowo Cukup Ditambal Jokowi 12 Kali

15 Februari 2019   14:27 Diperbarui: 15 Februari 2019   16:01 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews/Muhammad Fadhullah

Lelucon Tak Lucu

Sekali lagi, publik rindu pada perdebatan berbobot tentang tata kelola negara. Narasi anggaran bocor sejatinya adalah pintu masuk mencuatnya dialektika bermutu dalam pengelolaan fiskal Indonesia. Syaratnya hanya satu: gunakan data dan argumentasi yang kredibel.

Sebaliknya, bila yang muncul hanya tuduhan 'bocor' lalu yang mengucapkannya pergi begitu saja tanpa ada pertanggungjawaban data, maka tidak salah publik menilainya sebagai badut politik. Melempar batu sembunyi tangan. Semacam lelucon yang tak lucu.

Selain Jokowi, Prabowo merupakan sumber berita kelas satu bagi pers dan media sosial di republik ini. Narasi sensasi minus substansi mungkin saja digemari pemburu berita. Menggoreng suatu diksi yang mengandung pesan ketakutan mungkin juga laris manis sebagai dagangan politik.

Namun, mengungkapkan kritik berdasarkan data adalah wujud nyata edukasi publik. Mengungkapkan argumentasi yang kokoh dan bertanggung jawab merupakan bagian penting dari mencerdaskan bangsa. Keduanya menjadi tugas setiap politisi.

Apalagi, Prabowo diakui sebagai orator ulung. Kemampuannya beretorika tak usah dibantah. Adalah sangat tidak elok bila kemampuan itu digunakan untuk menciptakan kecemasan dalam panorama politik negeri.

Justru sebaliknya, kemampuan tersebut semestinya digunakan sebesar-besarnya untuk memberi pencerahan kepada publik dengan narasi yang berbobot dan bertanggung jawab.

Prabowo punya kesempatan itu. Tapi apakah dimanfaatkan? Ah, sudahlah....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun