Mohon tunggu...
Kenny Santoso
Kenny Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia

Yah mahasiswa yang sedang menugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Budaya Risiko pada UMKM di Saat Pandemi Covid-19

18 September 2021   01:59 Diperbarui: 18 September 2021   02:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak terjadinya pandemi COVID-19 perekenomian dunia mulai tidak stabil termasuk di Indonesia sendiri. Pada tahap awal terjadinya pandemi COVID-19, perekenomian sudah mulai menunjukkan penurunan yang membuat perusahaan harus mengambil risiko untuk memotong biaya-biaya yang besar, seperti :PHK karyawan-karyawan yang dinilai memakan banyak biaya.

Budaya risiko yang diterapkan di perusahaan ini pasti langsung dilaksanakan agara perusahaan terus tetap beroperasional walaupun risikonya negara akan kembali mempunyai banyak pengangguran. Dengan meningkatnya jumlah PHK massal negara juga harus menerapkan budaya risikonya dengan mengambil keputusan dimana pemerintah akan mendukung UMKM lewat bantuan-bantuan dana serta dari bank agar UMKM ini bisa meningkatkan kembali perekenomian Indonesia. 

Pengenalan Budaya Risiko

Membahas mengenai budaya risiko seperti yang sudah beberapa disebut, maka ada baiknya kita mengetahui apa itu budaya risiko?

Budaya Risiko adalah sebuah istilah yang menggambarkan nilai-nilai, keyakinan, pengetahuan, dan pemahaman tentang risiko secara bersama oleh sekelompok orang dengan memiliki tujuan yang sama.  (Menurut Manajemen Risiko Pasar Modal; Embun Prowanta; ISO31000; 2018) 

sudah jelas bukan bahwa budaya risiko ini dengan mempertimbangkan risiko apa yang akan kita dapat lalu konsekuensi apa yang kita dapat dengan mengambil keputusan tersebut dan manfaat apa yang akan kita dapat jika mengambil risiko tersebut. Semakin organisasi tersebut kuat pada budaya risiko yang mereka buat atau mereka sadar bahwa dengan adanya budaya risiko maka mereka akan mudah untuk beradaptasi kedepannya.

Peranan Budaya Risiko untuk UMKM
Dengan meningkatnya angka pengangguran karena pihak perusahaan memberlakukan budaya risikonya sendiri dengan mengambil keputusan memPHK sebagian karyawannya agar perusahaan bisa berjalan. Maka dari negara tentu akan mengambil keputusannya sendiri. Memberlakukan budaya risiko pada UMKM yang dimana Indonesia banyak sekali UMKM-UMKM.

Banyak pakar mengatakan UMKM inilah yang membantu Indonesia pulih dari resesi yang sempat terjadi pada pertengahan tahun saat masa pandemi COVID-19 berlangsung. Oleh sebab itu pemerintah mukai mengambil risiko dengan membantu UMKM-UMKM yang ada di Indonesia agar perekenomian Indonesia kembali naik. Tentu hal ini berisiko entah ada yang memanfaatkan biaya UMKM ini untuk kepentingan pribadi atau sebaliknya, yang digunakan dengan baik untuk membangun usahanya lebih berkembang pesat dan sukses.

Kemungkinan pemerintah sebelum mengambil keputusan untuk mendanai UMKM, pasti bertanya-tanya :

1. Akankah usaha ini membantu menaiki perekenomian?

2. Apa target pendanaan sudah benar?
3. Apakah pihak didanai sudah menggunakannya dengan benar?
4. Risiko buruk dengan pendanaan yang diberikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun