Mohon tunggu...
Kennando J.M
Kennando J.M Mohon Tunggu... Lainnya - lainya, warga negara indonesia

merawat hewan dan tanaman, konten gamer dan tanaman

Selanjutnya

Tutup

Diary

Merayakan Go-Blog Ke50 #Terima Kasih

25 Januari 2023   20:48 Diperbarui: 25 Januari 2023   21:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada pertemuan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua karena telah membaca dan memberi komentar. Saya merayakan go-blog 50 bermadsud untuk berterima kasih. Jadi untuk berterima kasih saya akan menceritakan pengalaman aku di sekolah, tetapi saat ini aku ingin memberi tahu kalian tentang shio kelinci. 

Aku merayakan imlek dengan pergi ke keluarga lain yang bisa kalian baca di artikel bawah yang bernama Hari Imlek Waktunya Untuk Berkumpul Bersama Keluarga. Tetapi saat ini aku akan menceritakan tentang Pergi Ke museum Fatahilla. Karena menurut saya museum Fatahilla ini adalah yang paling menarik dan menyenangkan dari yang lainnya jadinya aku akan memasukan museum Fatahilla ini ke edisi cerita kali ini. Jadi diawal saat aku sudah selesai pergi ke 4 museum. Aku pergi ke museum Fatahilla ini, yang disana terdapat banyak sekali misteri. 

Tante aku memanggil satu orang remaja untuk menjelaskan teori dan cerita di museum Fatahilla ini. Diawal aku diberi tahu oleh kakak itu tentang barang barang. Disitu banyak sekali barang tetapi yang paling menabjubkannya ada prasasti batu yang diperlihatkan ada tanda kaki gajah yang sangat besar di zaman dahulu. Kakak itu memberitahu tentang pedang dan alat lainnya untuk menyerang bahkan hingga menjelaskan tentang awal warna liberty.

Disana aku belajar sangat banyak hingga kepala aku ingin meledak. Setibanya di penjara bawah tanah rasanya sangat gelap didalamnya ada batu yang dijelaskan oleh kakak nya batu itu diikatkan ke kaki yang beratnya bervariasi yaitu ada yang 25 - 50 kilo. Penjarannya sangat kecil dan sesak, setelah itu ada penjara Pangeran Diponegoro. Dimana penjarannya cukup bagus tetapi ya namannya penjara tetap saja. Kakak itu sangat teliti dan memberitahu semua asal usul dan bagaimana bentuk Indonesia. Hingga di akhir cerita aku membeli es krim dan pulang ke rumah. Oke terima kasih bagi yang sudah membaca dan mengikuti artikel aku sampai sekarang baca yang lain juga ya. bye 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun