Mohon tunggu...
Ken Hirai
Ken Hirai Mohon Tunggu... profesional -

JIKA DIAM SAAT AGAMAMU DIHINA, GANTILAH BAJUMU DENGAN KAIN KAFAN. JIKA "GHIRAH" TELAH HILANG DARI HATI GANTINYA HANYA KAIN KAFAN 3 LAPIS, SEBAB KEHILANGAN "GHIRAH" SAMA DENGAN MATI (-BUYA HAMKA-)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jokowi dan Doa Seorang Ibu

5 Agustus 2013   15:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36 2961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah Jokowi ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta sebagai calon gubernur DKI Jakarta sempat dihadang dengan isu SARA. Jokowi yang merupakan seorang muslim dan berpasangan dengan Ahok yang Kristen di hantam fitnah bahwa keluarganya adalah non muslim. Isu SARA yang bertujuan menenggelamkan Jokowi-Ahok dalam PILKADA DKI tersebut mengalir sangat deras melalui SMS, BBM dan celotehan dunia maya.

Hebatnya, Jokowi menanggapi semua isu SARA tersebut dengan senyuman. Daripada menanggapi isu SARA yang dapat memecah belah persatuan warga Jakarta, Jokowi lebih memilih “blusukan” ke gang-gang sempit, pasar tradisional dan perkampungan untuk mengajak semua pihak bersama-sama memajukan Jakarta. Mewujudkan Jakarta baru yang humanis.

Namun demikian Jokowi pun mengakui sempat tersinggung dengan fitnah yang dilontarkan oleh Rhoma Irama karena menyangkut Ibunda Sujiatmi yang sangat dihormati dan dicintainya. Tapi rasa tersinggung tersebut hanya muncul semenit saja, setelah itu Jokowi dan Ibundanya lebih memilih memaafkan Rhoma Irama. Sikap pemaaf (mau meminta maaf dan memberi maaf), rendah hati dan lapang dada yang ditunjukkan oleh Jokowi dan Ibundanya adalah buah dari keimanan yang sudah tertanam kuat di hati mereka. Jokowi sepertinya selalu ingat pesan ibundanya agar selalu "Forgive and Forget" agar hati menjadi tenang.

Dahsyatnya Kekuatan Doa Ibu

Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo adalah ibu yang biasa saja, sama dengan ibu-ibu yang lain. Tidak ada yang istimewa. Karena tinggal seorang diri, hari-harinya pun dilewati dengan mengikuti berbagai pengajian layaknya ibu-ibu yang lain.

Meskipun tampak seperti ibu yang biasa saja, jangan pernah meragukan ketaatannya untuk beribadah. Rukun Islam kelima pun sudah ditunaikannya secara tuntas. Layaknya ibu-ibu NU di Solo, kebiasaan puasa Senin-Kamis, shalat Dhuha dan shalat Tahajud pun tidak pernah dilewatkan.

“Doa itu rahasia. Tapi saya memang shalat Tahajud tiap malam. Mungkin karena sudah terbiasa jadi seperti ada yang membangunkan,” kata Ibu Sujiatmi di kediamannya di Solo (Domu D Ambarita dkk: “Jokowi Spirit Bantaran Kali Anyar”).

Sebagai seorang ibu yang anaknya sedang mengemban amanah yang berat dari warga Jakarta, Ibu Sujiatmi tak pernah lepas dari doa dan dzikir. Tak ketinggalan dalam setiap doanya, Ibu Sujiatmi pun kerap menyampaikan segala keluh kesah Jokowi kepada “Sang Pemilik Hidup” agar di beri petunjuk dan solusinya. Berkat doa seorang ibu, Jokowi pun selalu sukses dalam bisnis dan karir politiknya. Jadi jika ada yang bertanya, siapakah orang hebat dibalik kesuksesan Jokowi, maka jawabannya adalah Ibundanya sendiri, Ibu Sujiatmi Notomihardjo.

Bagi Jokowi, selain doa ibu, kebiasaan sedekah yang sudah mendarah daging dalam diri Jokowi sejak kecil juga menjadi energi dan kekuatan yang dahsyat dalam mengemban amanah masyarakat Jakarta. Dan kini warga Jakarta sedang dimanjakan dengan program-program Jokowi untuk mewujudkan Jakarta Baru yang humanis. Tentunya, setiap ayunan langkah dan desah nafas Jokowi dalam mewujudkan Jakarta Baru didukung penuh oleh seorang Ibu lewat doa-doanya yang tak pernah putus.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun