Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Memang Disingkirkan?

19 Mei 2017   00:52 Diperbarui: 19 Mei 2017   01:09 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia memantau Pemilu Belanda  dengan seksama, sebagai indikasi bagaimana partai-partai populis anti pendatang itu mendapat dukungan dalam pemilu di sejumlah negara Uni Eropa lain. Sebelumnya, Partai Kebebasan yang anti-Islam yang dicemaskan menang besar ternyata hanya memperoleh 18% suara, dan Partai pimpinan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan parlemen. 

Partai Kebebasan pimpinan Wilders ini sebelumnya unggul jauh dalam jajak pendapat, namun dukungan untuk mereka memudar dalam beberapa hari terakhir menjelang pemiliu dilaksanakan. Islam pobia yang melanda negara-negara Eropa ini memang digunakan untuk meraup perolehan suara, pemilu Belanda menjadi indikasi kekhawatiran anti Islam masuk dalam parlemen yang mempengaruhi kebijakan negara2 Eropa terhadap Islam.

Bukan tidak mungkin pandangan masyarakat Eropa terhadap Indonesia yang merupakan negara Islam terbesar didunia akan berpengaruh kepada kebijakan luar negerinya terhadap Indonesia. Namun pemilu Belanda mengindikasikan bahwa kekhatiran adanya  kebijakan anti Islam yang akan mempengruhi kebijakan ekonomi terhadap negara Islam seperti Indonesia tidak perlu terjadi.

Saat ini, hubungan perdagangan masih didominasi oleh negara-negara barat, walaupun Indonesia sudah melirik China, namun trauma politik yang ditanamkan oleh rezim orde baru tak dapat dihilangkan begitu saja. Seperti yang terjadi saat ini, terutama pengaruh dari Pilkada DKI, isu agama, isu rasial dan isu kebangkitan PKI masih menjadi isu politik.

Kasus hukum yang mendera Ahok sudah berkembang menjadi isu rasial dan agama yang dibawa ke forum internasioanal oleh para pendukung Ahok. Ini dapat mengundang intervensi dari pihak luar seperti pernyataan Menlu China yang akan meminta pulang seluruh warga keturunan China di Indonesia.

Masalah hukum yang berbelok mejadi masalah rasial dan agama ini memang memposisikan pemerintah pada posisi yang dilematis, jelas keputusan hukum itu tak sejalan dengan "kebaikan" China sebagai negara penghutang. Posisi yang demikian inilah yang diduga merupakan alasan mengapa pihak kepolisian begitu berkeras memproses Rizieg dalam kasus Chat Mesum yang tidak ada kaitannya dengan isu agama. Hal ini mungkin saja untuk meredam kemarahan pihak China.

Pertaruhan politik luar negeri pemerintahan Jokowi akan dipengaruhi oleh putusan pengadilan di Indonesia dimana hukum di Indonesia masih dipandang dipengaruhi oleh kepentingan. Bukan tidak mungkin putusan itu sarat dengan kepentingan politik. Seperti kita ketahui, sebelumnya Ahok akan maju melalui jalur independen bersama Teman Ahok yang dinilai mengarah ke deparpolasi yang dapat merusak tatanan politik di Indonesia.  Namun, sebaliknya Parpol masih bersikap layaknya korporasi yang menjaring profesional politik sebagai jalan pintas untuk menguasai politik di Indonesia.

Kita ambil contoh Surya Paloh misalnya, semula bersaing memperebutkan kedudukan Ketum Partai Golkar, kalah bertarung dengan  Aburizal Bakrie lalu membentuk Partai Nasdem yang mengusung hok yang semula diusung oleh Gerindra.  Gerindra yang mengusung Anies-Sandi yang mengalahkan Ahok dalam Pilkada DKI ternyata dibalik itu ada peranan Aburizal Bakrie. Bahkan para elit politik seperti JK pun ikut pula bersuara tentang peranya.

Ahok seperti disingkirkan karena kekhawatiran terjadinya deparpolisasi, bukan tidak mungkin putusan pengadilan  tersebut sebagai cara menyingkirkan Ahok. Sebab, bagaimanapun hukum di Indonesia sepenuhnya diputuskan oleh perangkat pemerintah walaupun pemerintah selalu menyatakan tidak berkompentensi melakukan intervensi terhadap putusan hukum. Satu persoalan politik selesai dengan putusan pengadilan namun menimbulkan rasa ketidak adilan oleh para pendukung Ahok yang dibawa ke forum internasional.

Yang menjadi pertanyaan, benarkah Ahok sengaja disingkirkan ? Bisa ya, bisa juga tidak sebab politik penuh tricky, bisa berubah setiap saat seperti halnya pernyataan JK mengenai perannya atas keberhasilan Anies Sandi. Bukankah JK merupakan bagian dari kekuasaan itu ? Dan itulah politik, mungkin saja Ahok memang sengaja disingkirkan untuk mengamankan tatanan politik di Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun