Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Terkait Pro dan Kontra Calistung Pada Anak TK dan Teori Masyhur Jean Piaget

16 Februari 2019   20:48 Diperbarui: 16 Februari 2019   20:57 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kognitif adalah sebuah proses internal dimana sistem saraf pusat bekerja ketika manusia sedang berpikir. Perkembangan kognitif anak usia dini sangatlah penting mengingat tingkah laku atau perilaku anak selalu berdasarkan pada proses kognisi, yakni tindakan mengenali atau memikirkan sesuatu yang akan terjadi.

Istilah kognitif seringkali dikaitkan dengan bentuk pngenalan meliputi pemahaman, pemecahan masalah, proses mengingat, pengolah informasi, dan lain lain. Teori perkembangan kognitif yang paling terkenal adalah teori milik seorang psikolog perkembangan dari Swiss, ialah Jean Piaget.

Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan mengiterprestasikan obyek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Lebih jelasnya, jika dilihat dari lingkup Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mengembangkan kognitif anak bisa diartikan sebagai usaha pendidik dalam mengembangkan kemampuan membaca, menulis, menjumlahkan angka, dan memahami materi.

Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif menjadi beberapa tahap :

  • Tahap sensori-motor (0-1,5 tahun)
  • Tahap pra-operasional (1,5-6 tahun)
  • Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)
  • Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)

______

Terkait dengan pengembangan kognitif anak, dewasa ini yang seringkali menjadi kontroversi adalah penerapan materi baca tulis hitung (calistung) dalam lembaga PAUD. Banyak para orang tua yang tidak setuju dengan tuntutan calistung yang dinilai terlalu dini untuk anak seusia TK. Namun disisi lain, juga banyak orang tua yang menganggap calistung sebagai hal yang lumrah dipelajari oleh anak mereka.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa pengembangan calistung akan lebih baik tidak diterapkan pada anak TK yang masih menjalani tahapan perkembangan kognitif pra-operasional. Mereka menganggap bahwa calistung dapat mengurangi daya kreatif dan kesenangan anak. Karena pendapat mereka yang kontra calistung mendukung anak untuk hanya melakukan aktivitas bermain atau hal-hal yang menyenangkan, tanpa harus terbebani oleh sesuatu yang membutuhkan pemikiran keras.

Jika dilihat dari tahap perkembangan Piaget, anak usia TK (5-6 tahun) berada pada tahapan pra-operasional, dimana pada tingkat ini anak telah menunjukkan akitivitas kognitif namun belum mempunyai sistem berpikir yang terorganisir.

Maka sebaiknya, pembelajaran baca, tulis, dan hitung (calistung) hendaknya diberikan pada anak 6-12 tahun dimana  pada tahap ini, anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi.  Anak usia TK sebenarnya sudah bisa mengenal lingkungan dan menggunakan simbol, namun tetap saja, pada usia ini cara berpikir anak masih bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis.

Namun yang menjadi masalah adalah, seringkali calistung dijadikan sebagai standar atau tes masuk suatu Sekolah Dasar. Sebelum memutuskan untuk menerima peserta didik baru, tak sedikit SD yang mengadakan tes untuk memilah anak yang akan masuk. Sehingga kini anak usia TK mau tidak mau harus bisa setidaknya dalam hal calistung.

Padahal, dulu sekali ketika saya akan memasuki SD, sama sekali tidak ada standar atau tuntutan untuk bisa calistung. Namun nampaknya kini lambat laun, calistung menjadi pertimbangan utama akan kemampuan kognitif anak.  Hal itulah yang sebenarnya menjadi alas an lembaga PAUD mengajarkan calistung kepada anak didiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun