Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Andai Kata Aku

30 November 2018   16:15 Diperbarui: 30 November 2018   16:39 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai kata aku pualam. Maka jadilah engkau pemahatnya. Membuai kristal-kristal manja tak berotot. Menciptakan dekorasi megahnya jiwa yang kebal titik noda.

Andai kata aku ngarai. Kuingin engkau adalah aliran sungai yang menepis sepi. Membasuh rerumputan yang berbisik bingit. Menghidupi apa yang akan kelabu. Juga menengahi tebing bernama aku dan kita.

Andai kata aku buku catatan. Maka kuingin engkaulah penebar tintanya. Buatlah relikui diujung kisah tak bertepi. Menjadikannya pelepas beban disaat penat. Yang akan muncul saat kelopak matamu merabas lirih.

Andai kata aku kisah tragis. Kuingin engkau yang jadi titik akhir epilognya. Tegas namun timbang rasa. Pekat namun menjalarkan hikmah  berperi. Menimang raga yang melenggang letih.

Andai kata aku sebuah pagar. Maka kuingin engkau jadi bunga jalar yang bersandar padanya. Hidup berdampingan dengan sinar pagi penghapus pilu. Memanjat harap supaya tak lupa dengan yang sudah tertanam.

Meskipun selalu ada kata yang tak sampai terucap. Jangan engkau mengecap pahitmu sendiri. Untuk hati yang sedang bersembunyi. Keluarlah. Ketuk aku. Kan kutunggu engkau di gerbang penikmat sendu.

Malang, 30 November 2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun