Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Sikap Disiplin sebagai Kontrol Diri Anak Usia Dini

1 November 2018   23:34 Diperbarui: 2 November 2018   00:38 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap individu, pasti memiliki kepribadian dan karakteristik yang berbeda-beda. Terutama pada anak usia dini, kepribadian mereka dapat sewaktu-waktu berubah dengan cepat karena temperamen. Temperamen yang terbentuk pada masa awal anak-anak, disinyalir sebagai awal mula terbentuknya suatu kepribadian.

Kita mungkin meyakini bahwa kepribadian seseorang adalah bawaan mereka sejak lahir, sama halnya dengan tingkat kecerdasan atau intelegensi. Tetapi paradoks ini jelas salah, karena keduanya ada bukan secara biologis, namun karena faktor-faktor yang lain juga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana terbentuknya kepribadian anak, tak lain dan tak bukan adalah menyoal hubungan sosial. Hubungan sosial ini bisa dalam konteks lingkungan, teman sebaya, bahkan juga pengasuhan.

Namun, dalam pembentukan kepribadian seorang anak tentu diiringi juga dengan munculnya kesadaran diri (self awareness) atau konsep diri (self concept) seiring dengan bertambahnya usia mereka. Sehingga, dengan pahamnya anak tentang dirinya sendiri, dapat mempermudah masuknya konsep mengontrol diri (self management) baik dari dalam dirinya sendiri atau dari orang lain.

Kontrol diri ini, singkatnya juga bisa menjadi kontrol atas kepribadian anak yang akan terbentuk. Kontrol diri pada anak sangat banyak jika dijabarkan satu persatu. Namun menurut saya, kontrol diri yang pertama kali wajib untuk dibiasakan anak adalah perilaku disiplin.

Penanaman sikap disiplin sangat diperlukan untuk anak jenjang usia dini baik dalam pembelajaran formal maupun informal. Karena dengan menerapkan kontrol diri pada anak, maka akan membantu anak dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Cara menanamkan sikap disiplin pada anak, salah satunya bisa dengan membuat berbagai aturan, misalnya peraturan yang ada di TK. Adanya peraturan yang diperuntukkan anak didik, mendorong mereka untuk patuh dan taat sesuai arahan guru. Sehingga ini dapat menjadi progress  bagi perkembangan dan resolusi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak paham menjadi paham, dsb.

Kepatuhan pada aturan dan norma ini lama-kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan yang terpatri hingga anak menjadi dewasa nantinya. Sifatnya bersifat paten, sehingga sulit untuknya melanggar apa yang sudah seharusnya ia taati.

Penerapan disiplin, terutama dalam lingkup sekolah juga akan mempengaruhi sikap belajar anak yang otomatis juga berdampak pada prestasi belajar anak. Memang kebanyakan anak yang mempunyai prestasi adalah anak yang cenderung patuh dan taat pada aturan. Katakan saja ini paradoks positif yang dapat kita tanamkan pada anak cucu kita nanti. Kalau bisa pintar sekaligus patuh, maka kenapa tidak?

Jadi, pada intinya penanaman disiplin sedari dini adalah salah satu urgensi untuk anak usia dini. Karena secara tidak langsung, disiplin selalu mengarah kepada aturan-aturan yang bersifat sistematik demi terbentuknya keadaan kondusif untuk anak bisa tumbuh dan berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun