Mentari menyungut-nyungut kumisnya
Punggungku bagaikan tersengat membara
Lalu dari tempat sampah satu ke yang lain
Ku tetap tekun mencari-cari sisa
Sekedar beberapa kunyah untuk mengisi perutku yang kerempeng ini
Hidup ini memang susah kawan, mau bagaimana lagi
Aku pun hidup sebatang kara
Tanpa orang tua dan tanpa seekor istri yang setia
Disinilah aku, kompleks seluas jagat raya yang mereka sebut kampus
Aku suka disini
Walaupun seringkali diusir dan ditendang dengan jijiknya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!