Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat Meningkatkan "Mood" untuk Menulis

3 November 2017   20:33 Diperbarui: 3 November 2017   21:47 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kalian merasa tiba-tiba punya ide untuk menulis, tapi mager dan mood sedang tidak mendukung? Jujur, saya pribadi seringkali merasakan hal yang demikian. Pernah suatu ketika ide-ide itu bermunculan entah darimana, datang lagi dan datang lagi sampai akhirnya menumpuk sekian banyak, sedangkan belum satupun ide yang rampung ditorehkan dalam bentuk tulisan. Nah, jika sudah seperti itu, tidak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali membuang jauh-jauh rasa malas untuk menulis. Namun dalam menulis juga bukan berarti memaksakan pikiran karena tuntutan loh, karena tulisan yang cantik itu ditulis dengan hati, bukan dengan paksaan.

Pada hari Kamis, 2 November 2017 kemarin, saya berkesempatan untuk mengikuti seminar kepenulisan dengan tema "Menuang Cerita Tanpa Batas dalam Secangkir Literasi" yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Malang. Seminar ini bertempat di Home Theatre Fakultas Humaniora Universitas tersebut, dengan pemateri yang luar biasa, yakni Mbak Lilik Fatimah Az-Zahra peraih The Best in Fiction dan People's Choice dalam Kompasiana Award tahun ini.

Menurut Mbak Lilik, menulis itu bukanlah tuntutan, melainkan suatu kebutuhan. Ketika ada ide yang terlintas, langsung saja ditulis dan jangan sampai menunda-nunda. Menurutnya, ide itu tidak untuk ditunggu, melainkan untuk dicari. Karena pada dasarnya, ide datang murni dari kemauan dan dorongan dalam diri kita masing-masing. Bahkan Mbak Lilik sendiri tetap menulis walaupun tidak ada ide.

Dalam menulis, juga perlu adanya tekad untuk berani keluar dari diri sendiri. Maksudnya, tulisan yang diciptakan tidaklah harus melulu mengikuti kepribadian kita. Misal orang yang berjiwa melankolis, maka tulisannya harus yang mengandung unsur-unsur melankolis. Nah, pemikiran yang seperti itu lebih baik buang saja jauh-jauh demi berkembangnya imajinasi dan kreativitas kita.

Dalam menuangkan ide untuk menulis, tentu ada banyak kendala yang menghalangi, salah satunya adalah tidak mood atau disebut juga moody. Nah, solusi jitu untuk menendang jauh-jauh moody dan rasa mager menurut Mbak Lilik saya rangkum sebagai berikut :

Mengubah Paradigma

Hmm, kira-kira bagaimana ya cara mengubah paradigma yang sudah melekat pada diri kita? Kalau dipikir-pikir, pasti sulit merubah suatu tatanan yang sudah ada. Namun menurut saya, merubah paradigma itu mudah-mudah saja asal kita punya kemauan yang kuat.

Misalnya jika kamu selama ini berpikir bahwa menulis itu hal yang membosankan, ubahlah pola pikir tersebut. Cobalah temukan hal-hal menarik yang ada ketika kamu menulis. Jadi pada intinya, ubah pola pikir negatif yang timbul ketika mendengar kata 'menulis' menjadi suatu hal yang positif dan mempunyai hikmah.

Konsisten

Mempunyai jadwal tersendiri untuk menulis, termasuk salah satu bentuk dari konsistensi.  Jadwal itu bisa saja kita ambil dari waktu-waktu yang menurut kita produktif untuk menulis. Misal kalau saya pribadi lebih senang menulis saat suasana sekitar hening, karena pada dasarnya saya adalah tipe orang yang suka ketenangan. Ketika yang lain akan tidur, justru saat itulah saya bangun dan mengerjakan apa yang saya mau.

Memotivasi Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun