Mohon tunggu...
KASTRAT DEMA FEB UIN JAKARTA
KASTRAT DEMA FEB UIN JAKARTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - KASPER (Kastrat in Paper)

KASPER merupakan sebuah program yang berisikan essay yang disalurkan oleh kementrian Kajian dan Aksi Strategis Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang isinya merujuk tentang pembahasan isu yang tengah hangat di masyarakat, menolak lupa akan sejarah yang lampau, maupun yang belum lama terjadi seputar politik, sosial, dan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasca Merger Gojek-Tokopedia, GoTo Group "Panaskan" Pasar Ekonomi Digital!

22 Mei 2021   00:45 Diperbarui: 22 Mei 2021   00:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Baru-baru ini, dua Start Up raksasa asal Indonesia, Gojek dan Tokopedia resmi melakukan merger, yang berarti bahwa dua perusahaan tersebut akan bergabung dibawah naungan GoTo group, merger tersebut diperkirakan membawa dampak yang sangat signifikan bagi dunia perekonomian digital Indonesia. Selain itu, Hal ini dipercaya akan semakin mengerucutkan persaingan di dunia perekonomian digital Indonesia. Dengan mergernya Gojek dan Tokopedia, dunia perekonomian digital Indonesia akan didominasi oleh 3 Group raksasa; GoTo, Shopee dan OVO, serta GRAB dan EMTEK.

Apa saja dampak dari bergabungnya Gojek dan Tokopedia? Dikutip dari laman berita Warta Ekonomi, Nailul Huda selaku Kepala Centre Of Innovation and Digital Economy Indef mengemukakan bahwa dominasi tiga perusahaan besar ini semakin mempersulit perusahaan lain untuk bersaing dan berkembang. "Dampak negatifnya, penguasaan pasar dilakukan oleh tiga grup besar. Perusahaan selain tiga grup ini akan mental atau sulit berkembang," kata Huda saat dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (18/5/2021).

Isu merger Gojek dan Tokopedia sendiri sebenarnya sudah mencuat sejak awal tahun. Dilansir dari CNN Indonesia, kabar merger bermula dari salah satu sumber yang mengatakan bahwa Gojek dan Tokopedia sudah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018. Merger kedua bisnis e-commerce dan ride hailing ini disebut sebagai merger dengan skala terbesar untuk perusahaan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara.

Nilai GTV GoTo Group

Dilansir dari Kompas Techno, melalui merger dua korporasi raksasa ini, grup GoTo memiliki total Gross Transaction Value (GTV) gabungan senilai lebih dari 22 Miliar Dollar AS, atau Rp 310,2 Triliun Rupiah (kurs Rp 14.100 per dollar AS). Disamping itu, merger juga turut menggabungkan transaksi sebelumnya dengan total 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020. Dengan adanya merger, jumlah mitra usaha turut mengalami peningkatan. Per Desember 2020, mitra usaha tercatat mencapai lebih dari 11 juta merchant, terdapat lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), serta memberikan kontribusi sebesar 2 persen terhadap PDB Indonesia.

Presiden Grup GoTo Patrick Cao menyatakan bahwa dengan adanya merger dari 2 raksasa Start Up Indonesia ini, model bisnis GoTo akan lebih bervariasi, stabil, berkelanjutan dan pastinya semakin inovatif. Patrick Cao menyampaikan bahwa GoTo mengkombinasikan layanan e-Commerce, pengiriman barang, pengiriman makanan, transportasi serta keuangan. Grup GoTo akan turut menghadirkan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, yang siap memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Indonesia. Selain itu, jaringan mitra usaha dan juga mitra driver GoTo akan saling melengkapi dalam memberikan pelayanan baik di bidang jasa maupun barang yang dibutuhkan. Mereka juga akan didukung penuh oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan mempermudah masyarakat dalam bertransaksi sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.

Perusahaan-perusahaan besar yang membersamai GoTo Group

Kedigdayaan Grup GoTo di dunia perekonomian digital semakin bertambah dengan banyaknya investor yang menyokong perusahaan tersebut. Co-Founder dan CEO Gojek Kevin Aluwi menyebutkan bahwa sederet perusahaan ternama seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus bersedia dan siap mendukung kinerja GoTo.

Menurut opini penulis, lahirnya GoTo group tentunya merupakan cahaya terang bagi para ekonomi digital Indonesia khususnya, para pelaku bisnis online serta mitra driver adalah dua pihak yang merasakan langsung sisi positif dari merger tersebut, merger ini membawa dampak sangat besar bagi kelangsungan perekonomian Indonesia dan memberikan kemudahan dalam kehidupan sosial masyarakat. Ini juga menjadi kesempatan emas bagi para pelaku UMKM lokal untuk mengembangkan berbagai produk dan bisnis mereka.

Salam hangat

22-05-2021

Dhyrar Al Arief Fadia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun