Mahasiswa dan Reformasi

Hidup Mahasiswa!

Hidup Rakyat Indonesia!

Pada Hari ini 21 Mei 2020 diperingati sebagai hari peringatan atas peristiwa yang membekas dalam perjalanan bangsa ini yaitu reformasi. Reformasi sendiri dapat diartikan sebagai peristiwa tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada tahun 1998. Ditandai dengan runtuhnya rezim soeharto dan orba sehingga muncul harapan baru dengan suatu istilah yang dinamakan reformasi. Jika melihat sejarah terjadinya reformasi saat ini tidak serta merta terjadi bahkan melalui proses yang panjang hingga bertahun-tahun dalam mempersiapkan suatu kematangan untuk memberikan sikap yang kuat atas apa yang telah dilakukan oleh rezim orba. Banyak pemeran, dalam hal ini berbagai elemen masyarakat ikut serta dalam agenda reformasi terutama yang paling disorot adalah mahasiswa. Namun yang menjadi problematika adalah dengan perjalanan reformasi yang telah berjalan 21 tahun dapat diteladani sebagai suatu hal yang harus dihargai dan dimengerti oleh mahasiswa sekarang.  Bahkan sampai saat ini jika melihat dari perkembangan secara objektif, mahasiswa cenderung enggan mempelajari sejarah dan mengetahui serta mengerti. Sehingga terjadi suatu dialektika negasi antara pemikiran dari mereka/mahasiswa yang di zamannya melakukan reformasi dengan pemikiran mahasiswa pada masa kini. Maka dari itu dengan umur reformasi yang tepat berusia 22 tahun hari ini kami mengajak semua mahasiswa untuk mereiview ulang menghubungkan antara mahasiswa dan reformasi terutama peran dan perbandingannya dengan kondisi mahasiswa saat ini yang seakan sudah melupakan sejarah tersebut dan enggan untuk mempelajarinya.

Reformasi dan Mahasiswa

Menurut KBBI kata Reformasi secara umum merujuk pada suatu perubahan yang telah ada pada suatu masa tertentu. Reformasi sendiri dapat mengacu pada beberapa hal dengan melihat apa yang pernah terjadi pada masa sebelum reformasi di Indonesia. Dapat dilihat ada Reformasi Protestan dan Reformasi Katolik. Dari dua hal itu dapat ditarik suatu kesimpulan corak dari reformasi ada beraneka ragam tergantung di  masa mana reformasi itu terjadi serta apa yang dihadapi saat itu.

Sejarah mencatat pada tahun 1998 Indonesia melakukan suatu reformasi yang saat itu kekuasaan sebuah negara dikuasai oleh rezim orba dengan kepemimpinan presiden Soeharto. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu bentuk ketidakpuasan dengan rezim yang telah berdiri 32 tahun lamanya.

Ada banyak spekulasi ketidakpuasan yang dirasakan pada masa orba sehingga mencapai titik dimana reformasi terjadi. Beberapa alasan diantaranya :

1. Pembangunan tidak merata

Alasan pertama ini terbukti dengan pembangunan lebih diarahkan atau difokuskan di Pulau Jawa khususnya Jakarta sehingga menyebabkan perputaran uang yang tinggi di salah satu daerah tertentu. Hal ini tentunya sangat tidak adil dikarenakan dapat menimbulkan suatu gejolak di beberapa daerah yang sebenarnya memberikan devisa lebih banyak dibandingan dengan pulau jawa.

2. Munculnya krisis ekonomi

Pada tahun 1997 dengan ditandainya mata uang Thailand yang nilai tukarnya menurun saat itu. Menyebabkan Indonesia juga mengalami penurunan nilai tukar rupiah yang tinggi sehingga menjadikan krisis ekonomi.