Mohon tunggu...
Kemenkastra Bem Polinema
Kemenkastra Bem Polinema Mohon Tunggu... Lainnya - Kementerian Kajian Strategis Bem Polinema

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang. Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan. Dituduh subversif dan mengganggu keamanan, Maka hanya ada satu kata: lawan!!! - Wiji Thukul

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangat Nasionalisme di Era Milenial

20 Mei 2020   12:45 Diperbarui: 20 Mei 2020   12:43 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam pandangan sejarah ketika mendengar frasa kebangkitan nasional tentu akan teringat di benak kita yaitu perjuangan “Boedhi Oetomo” yang pada saat itu menjadi tonggak munculnya Kebangkitan Nasional dari yang sebelumnya perjuangan bersifat kedaerahan (etnosentrisme) menjadi semangat bersama untuk bersatu dengan paham Nasionalisme, tetapi yang menjadi persoalan saat ini adalah apakah generasi milenial dapat memahami hal tersebut? Dan apakah Nasionalisme ini masih relevan dengan digaungkannya paham-paham liberal yang lebih mengutamakan eksistensi daripada individual manusia itu sendiri? Mari kita bahas.

Alasan 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang bermula pada masa pendirian organisasi pergerakan “Boedhi Oetomo”. Sekilas tentang “Boedhi Oetomo” adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa Stovia yaitu Goenawan Mangoenkoesomo dan Soeraji atas dasar gagasan dari Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Ditetapkannya tanggal ini karena “Boedhi Oetomo” dianggap sebagai organisasi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya. Namun dalam catatan sejarah diketahui bahwasannya penetapan ini telah dilakukan oleh Bung Karno dikarenakan gesekan yang sempat terjadi tahun 1948 (situasi poltik saat itu) dengan harapan partai politik yang sedang berkonflik dan rakyat Indonesia, melalui momentum ini dapat menyatukan  kekuatan untuk melawan Belanda.

Bagaimana Bisa “Boedhi Oetomo” dianggap sebagai Pelopor Pergerakan Nasional?

Pegerakan Nasional adalah istilah yang dipakai untuk menyebut bahwa pada masa 1908-1945 menuju Indonesia Merdeka. Masa itu dikategorikan sebagai pergerakan nasional karena pada tahun 1908 merupakan awal dari pergerakan tersebut. Pada masa itu perjuangan rakyat telah dapat dikatakan bervisi nasional seperti dijelaskan dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2015)  karya Ahmadin.

Sama halnya dengan Dalam buku Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan (2004) karya Sudiyo, pergerakan nasional adalah menunjukkan sifat yang lebih aktif dan penuh menanggung risiko dalam perjuangan.

Apa pentingnya Nasionalisme di era millennial ?

Pada era sekarang marak kita temui berbagai paham yang bersingungngan dengan nasionalisme yang dibuat oleh para Founding Fathers kita. Dapat kita lihat bahwa seorang Soekarno yang mengutip dari kata-kata Mahatma Gandhi “My Nationalism is Humanity” yang artinya  nasionalisme ku adalah peri kemanusiaan.

Bisa dilihat dengan jelas bahwa tujuan dari nasionalisme  adalah kemanusiaan dikarenakan jika ditelaah lebih dalam ini sesuai dengan kultur-sosial bangsa ini yang bersifat Bhineka sehingga dibutuhkan suatu rasa kemanusiaan untuk mencapai tahap dimana semua rakyat dapat saling terkait dan bergotong-royong dengan baik sesuai dengan porsinya untuk saling melengkapi.

Kembali ke awal pernyataan terkait munculnya paham yang menyimpang adalah menuju arah pergerakan yang meskipun mengatakan bervisi nasioanl akan tetapi sebenarnya bervisi kelompok dapat dikatakan sebagai chauvinism dalam versi kecil.

Hal ini sangat membahayakan jika diteruskan tanpa adanya pemahaman yang gamblang tentang paham nasionalisme yang bertujuan menyatukan seluruh visi dalam satu kebhinekaan dengan mengutamakan kemanusiaan dan celakanya pada masa sekarang hal ini terus berlanjut meskipun dapat dikatakan itu juga pemenuhan atas kemerdekaan setiap individu akan tetapi jika diteruskan maka yang terjadi adalah gejolak mengesampingkan kemanusiaan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan tujuan di awal tadi untuk bergotong royong bersama membangun Indonesia.

Dampaknya adalah hal seperti ini terkadang ditelan mentah oleh mahasiswa sehingga terjerumus dan tidak memperhatikan dari sisi yang lain.

Maka dengan paham nasionalisme para generasi mendatang akan terus beripikir bahwa dalam budaya bermasyaakat, kita tidak hidup sendiri melainkan bersama dengan individu yang lain dan tentunya berbagai perbedaan. Akan tetapi, dengan memahami nasionalisme akan tercipta rasa persatuan yang kuat dengan mengesampingkan perbedaan tanpa mengubah apa yang dipegang oleh setiap orang.

Dalam segi pekerjaan apakah penting? Sebagai seorang mahasiswa yang nantinya akan terjun di dunia kerja, Nasionalisme tentunya sangat penting sekali sebagai fondasi dasar menanamkan sikap bahwa kita bukan berpaham liberal yang membebaskan semua bertindak dalam kebebasan menunjukkan eksistensi masing - masing tanpa melihat dengan jelas tindakan yang dilakukan dapat menganggu yang lain atau tidak.

Di samping itu, dalam pekerjaan yang lebih spesifik jika memahami paham nasionalisme ini maka kita akan lebih cermat dan bertanggungjawab atas yang kita kerjakan contoh mudahnya dalam bermasyarakat ataupun perusahaan dan wirausaha kita memproduksi sesuatu yang dapat bermanfaat dan tidak merugikan karena berfikir hasil dari apa yang dibuat bukan untuk pribadi semata.

Di Hari Kebangkitan Nasional ini mari kita Bersama meningkatkan rasa dan semangat saling mengerti dalam gotong royong pada setiap langkah hidup untuk pribadi ataupun negeri melalui semangat nasionalisme yang telah ditanamkan oleh para pahlawan yang telah gugur mendahului kita dan yang terakhir ucapan terimakasih kepada seluruh pahlawan yang telah berjuang mengorbankan hidupnya untuk terus bergerak mewujudkan Indonesia Merdekan tahun 1945.

Hidup Mahasiswa !

Hidup Rakyat Indonesia !

Selamat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun