Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Lagi Waktumu, Cinta

13 Oktober 2013   11:11 Diperbarui: 30 September 2021   14:45 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang rasa telah beranjak berjingkat, pergi tanpa selamat jalan, dan lenyap ke balik tikungan. Aku harus menulis beritaku, mengubur kemarin milikmu membalik kelambu. Entah apa terjadi di rimbaku dan duniamu, tak tahu mengapa itu. Tapi ketika simpangmu usai, janganlah menangis terisak; Karena bumi telah menepati waktuku merenung-menyendiri, pergi mencari jalan melandai berkelokan di pekatnya hutan pinus serta melenggang di setapak rimbunan cemara. Karena dulu waktu telah menemukan kita, tapi bersembunyi kau berpaling ke arah debu. Lalu mengalun masa, dimana ada kata. Dan maaf jika hanya lara. 

Ketika kini kau tertidur panjang tak berharap siuman: karena mimpimu menepi, dan jalanmu memisah ke lain hari. Kunci untuk membuka pintu pagarku pun telah hanyut sejalan banjir yang kelam dan runtuhnya jembatan. Mungkin itu tergariskan, seperti senja yang selalu menutup siang menyembunyikan terang. Dan kau akhirnya tahu mengapa malam bercahya rembulan memilihmu untuk memandangi pesonanya; Karena memang waktu untuk itu datang menggebu, hingga ketegaran biduk karam penantang jeram yang kita jamah bersama dalam masa kita bersua, akan beralih sejarah: ziarah pada zaman antah berantah. 

Dan tak seharusnya ada sesak dan sesal, karena tari-tarian yang memusingkan memang mengacaukan daur hidup tuk sementara. Dimana kau, aku, serta buih angin datang silih berganti. Meski bila berbeda raga dan hati, lalu kau pun akan menemukanku di lain diri.

/2010-2013

Sebelumnya tertayang pada situseni.com, baru disunting untuk mengubah sedikit kata-kata yang serasa tak tergantikan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun