Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lancar Berkurir dengan Tri Saat Semuanya #Dirumahaja, Tertarik?

4 Juli 2020   15:06 Diperbarui: 4 Juli 2020   14:57 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak selalu paket bisa dilempar, kecuali ada perjanjian atau permintaan sebelumnya. Selain terkait isi barang, juga karena aturan. dokpri

Karir atau kurir? Barangkali typo ya judulnya, mungkin begitu yang ada di benak sebagian pembaca. Karena... tulisan ini pun berada di bawah kategori 'karir'. Semoga tidak dipindah admin karena menurut saya memang pas ada di situ. Heheh.

Tapi tidak. Judul di atas bukan typo atau salah ketik. Karena di era digital seperti saat ini kita juga bisa membangun karir dengan diawali oleh perjuangan mulai dari tingkat bawah sebagai kurir. Bahkan di kala industri lain bertumbangan di masa pandemi Corona a.k.a Covid-19 dimana sebagian besar orang terpaksa #dirumahaja seperti saat ini, perusahaan kurir mungkin termasuk yang masih bertahan karena kebutuhan pasar.

Sebagaimana kita tahu, saat ini ada berbagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman baik kecil atau besar beserta sasaran pasarnya masing-masing. Ada yang mengkhususkan diri hanya mengirim barang bertonase besar, sementara banyak yang bergerak di bidang ekspedisi; yakni pengantaran paket atau dokumen dalam ukuran kecil dan ringan. Dan mungkin belum se-dasawarsa kita mengenal adanya 'pemain rangkap' seperti ojek aplikasi yang juga dapat 'bercabang' di bidang kurir baik pengiriman barang atau makanan.

Ok. Jadi tak banyak yang tahu jika saya selintas mencicip dunia kurir. Lebih spesifik lagi, sebagai kurir ekspedisi. Lho, padahal aslinya kan 'desainer grafis'?

Asal halal tentu tidak masalah toh? Lagipula, dari sekelumit pengalaman tersebut secara pribadi saya menyingkap sejumlah fakta yang tidak terpikir banyak orang. Misalnya, yang masyarakat umum ketahui ya kurir sebagai pengantar barang mereka. Padahal bisa ada kenaikan jenjang dalam perjalanan karir seorang kurir. Mungkin mirip-mirip berkarir di industri lain dimana kita bisa dipromosikan juga.

Jadi, di dalam dunia ekspedisi tersebut ada agen. Ada kurir. Ada staf gudang pusat beserta kepala. Ada gudang gateway. Ada staf sortir (seringnya dapat dikerjakan oleh bagian lain macam kurir atau staf gudang). Ada supervisor, customer service, dan lain sebagainya. Kebetulan di beberapa perusahaan jasa ekspedisi saat ini juga ada 'sprinter'. Lagi-lagi karena kebutuhan juga. Terkadang seorang sprinter juga merangkap kurir tapi kurir tidak selalu rangkap tugas sebagai sprinter. Lalu apa bedanya?

Seorang sprinter bisa dikatakan sebagai agen personal. Jika sebagian besar masyarakat pengguna awalnya harus mengantar barang ke agen jasa ekspedisi untuk dikirim ke alamat tujuan, maka tugas sprinter adalah menjemput barang dari tangan konsumen. Secara gaji, sprinter berlipat kali dari seorang kurir namun tantangannya pun dapat lebih berat secara tugas. 

Karena kadang diperlukan teknik marketing juga untuk menggaet pelanggan baru, belum lagi jam kerja yang tidak seperti kurir yang lebih jelas. Mengapa tidak jelas? Disebabkan kebutuhan konsumen yang kadang di luar jam kerja, disamping harus berhubungan dengan konsumen secara simultan. Namun, seorang sprinter juga diberi tambahan 'uang pulsa' dan sederet lainnya yang tidak diterima seorang kurir.

Contoh tas bronjong. Seorang kurir harus menata barang secara hati-hati biar muat banyak. Gambar dari capture via web marketplace.
Contoh tas bronjong. Seorang kurir harus menata barang secara hati-hati biar muat banyak. Gambar dari capture via web marketplace.

Dan... itulah yang menyebabkan sebuah barang bisa dipegang banyak orang. Seperti staf agen atau sprinter, staf sortir, staf gudang dan lain-lain. Sedangkan seorang kurir bertugas paling bontot: memastikan barang diterima langsung oleh si penerima tujuan. Jadi jika ada orang mengomeli kurir saat barang yang diterimanya rusak; maka bisa jadi 90% bukan disebabkan kurir. Kecuali kesalahan penumpukan atau jatuh di jalan dan beberapa penyebab lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun