Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lancar Berkurir dengan Tri Saat Semuanya #Dirumahaja, Tertarik?

4 Juli 2020   15:06 Diperbarui: 4 Juli 2020   14:57 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak selalu paket bisa dilempar, kecuali ada perjanjian atau permintaan sebelumnya. Selain terkait isi barang, juga karena aturan. dokpri

Bayangkan, mesti keluar aplikasi chat dan aplikasi pemindaian dulu buat memotret atau mengambil video. Jadi agaknya memori ponsel pintar kita harus minimal 2GB untuk menunjang kelancaran kerja. #produk AlwaysOn dari tri memang cukup mumpuni dan dapat dipercaya saat bekerja.

Gambar ini aslinya hasil cropping dari video Whatsapp yang dikirim oleh staf gudang saat para kurir sedang dalam pengantaran. Capture pribadi.
Gambar ini aslinya hasil cropping dari video Whatsapp yang dikirim oleh staf gudang saat para kurir sedang dalam pengantaran. Capture pribadi.

Contoh antar-muka aplikasi kurir. Diunggah dengan cropping dan editing demi privasi. Dokpri
Contoh antar-muka aplikasi kurir. Diunggah dengan cropping dan editing demi privasi. Dokpri

Kita dapat bekerja hingga petang menjelang, demi menghabiskan sekian banyak barang yang harus dikirim. Namun inipun terkendala penerangan jalan. Tak semua jalan mempunyai lampu, jadi solusinya: mungkin perlu menghapal sebanyak mungkin jalan tembus dan alamat baru saat sebulan pertama bekerja. 

Yang biasanya lancar dalam dua minggu jika ada banyak paket, tapi banyak juga yang bisa kurang dari seminggu karena trafik; hanya 1-2 saja yang memang pengguna lepas (tidak langganan—artinya cuma berbelanja daring atau mendapat kiriman hanya sekali-dua kali dalam setahun atau beberapa tahun). 

Kondisi seperti ini mesti membutuhkan koneksi prima karena kita akan sering melakukan panggilan ke penerima barang. Karena tidak semua jalan—baik jalan baru ataupun perubahannya—tertera di Google Maps apalagi alamatnya.

Bagaimana bila kita tidak juga hapal? Memang, ada tipe orang yang susah membaca peta dan kebingungan jika berada di lokasi baru. Bila memang demikian, tanyakan kepada diri sendiri apakah siap meneruskan tantangan pada bidang tersebut atau tidak. Karena bila hal ini menjadi kesulitan utama kita, maka kita mesti bersiap-siap menerima pendapatan rendah karena pendapatan kurir baru hanya berdasar hasil kali jumlah paket yang terkirim tanpa adanya gaji bulanan. Jika sudah dipromosikan karena telah bekerja baik agaknya bisa bernafas lega karena masa berat di awal telah terlampaui.

Entah karena merasa terbantu, atau hanya karena ingin berbagi, seorang konsumen menawari saya makan sate kambing saat Idul Kurban tahun lalu. Dokpri
Entah karena merasa terbantu, atau hanya karena ingin berbagi, seorang konsumen menawari saya makan sate kambing saat Idul Kurban tahun lalu. Dokpri

Lebar lorong ini tak sampai satu meter. Jadi kurir berbadan besar mesti berputar lewat jalan besar supaya bisa masuk ke gang seberang. dokpri
Lebar lorong ini tak sampai satu meter. Jadi kurir berbadan besar mesti berputar lewat jalan besar supaya bisa masuk ke gang seberang. dokpri

Tapi yang penting diingat, sistem yang saya tulis disini bisa berbeda-beda dengan di beberapa perusahaan jasa pengiriman lain. Yang cukup menyenangkan di dunia kurir semacam ini adalah bertemu dan mengenal banyak orang beserta kehidupannya. Dan terkadang, respons warga pun lebih banyak positif karena (mungkin) merasa sangat terbantu. Bagi saya, ada kesempatan masuk ke restricted area (yang seorang kurir masih bisa masuk) di banyak perusahaan/kawasan pun menjadi pengalaman langka secara visual ketimbang pekerjaan bidang lain.

Banyak orang #dirumahaja, tetapi seorang kurir masih akan terus bekerja dan produktif selagi masih banyak kebutuhan dari mereka yang harus bekerja dari rumah. Bahkan juga di saat normal sebelum adanya pandemi. Tentunya saat semuanya #dirumahaja permintaannya meningkat kan?

Bagaimana, tertarik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun