________________________
Keterangan:
°°) Adalah pertanyaan yang saya ajukan selama sesi acara berlangsung.
Meski ada pertanyaan yang masih belum sempat tersampaikan, dan masih mengganjal hingga kini: Bagaimana OPPO menguji produknya sebelum dilepas ke publik? Apakah telah melalui serangkaian riset dan membuat prototipe yang dicoba selama kurun waktu tertentu?
Pertanyaan ini muncul setelah saya membeli unit ponsel A5s dimana—maaf saya sedikit mengkritisi—desainnya termasuk 'tidak umum' dimana keberadaan kamera yang tertanam di 1/10 layar bagian atas yang secara tampilan terdapat 'status bar (atau 'bilah status')' atas menyebabkan terhalangnya pandangan pada area tersebut. Ada beberapa aplikasi (sejauh ini baru ada dua buah aplikasi dan satu game yang saya coba) dimana GUI-nya terganggu keberadaan kamera tersebut. Gangguan tadi termasuk adanya tombol/tool pada aplikasi yang tidak bisa diakses. Sebagai catatan, ada puluhan hingga ratusan ribu app di Google Store yang tidak mungkin saya coba semuanya.
Meski demikian A5s bukan satu-satunya ponsel dengan model desain dimana mengorbankan sebagian tampilan layar LCDnya demi mengejar sebuah bentuk yang bagus. Dan sebelumnya saya pikir akan ada mode/tombol setelan khusus dimana tampilan antarmukanya dapat pas  persegi-panjang sesuai bentuk berkas gambar dan hasil screenshot pada umumnya (dengan mengosongkan area sebaris dengan kamera mengingat sebuah ponsel tak mempunyai mode 'windowed' seperti halnya tampilan pada PC). Mengingat kaidah desain pada umumnya adalah 'forms follow function' (bentuk mengikuti fungsi), ketika ada satu fungsi terganggu maka sebuah desain belum bisa dikatakan baik.
*
Gambar screenshot dari OPPO Service app. Dokpri