Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Berkomputer Menggunakan Monitor LED-TV

16 Mei 2019   07:27 Diperbarui: 1 Juni 2019   13:26 4524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah sistem hiburan dari perangkat LED-TV. sumber: pixabay.com/Stocksnap

Packing kardus dari LG 24MT48AF. dokpri
Packing kardus dari LG 24MT48AF. dokpri

Lantas apa yang membuat penulis membelinya?

Pertama adalah ketidaktahuan mengapa monitor-TV yang digunakan penulis selama ini tiba-tiba kolaps tak mengeluarkan gambar. Apalagi saat itu ada pekerjaan yang mendesak. Dipikir sudah tak bisa diperbaiki, dan dipikir mungkin harusnya ada backup perangkat jika masih bisa diperbaiki.

Sedangkan monitor-TV yang masih bertahan digunakan hingga sekarang oleh penulis adalah LED-TV Samsung UA22D5000NM. Yang ini pun bukan berarti minim kekurangan dibandingkan kelebihannya. Layarnya agak 'alergi' dengan sistem 4:3 disebabkan ukuran layarnya memang 16:9. 

Meski demikian, pemaksaan sistem tampilan pada skala tersebut seperti pada beberapa game atau setelan video akan digolongkan sebagai 'pemerkosaan' terhadapnya dan akan berimbas pada 'layar terbakar' yakni munculnya bintik noise kehijauan di tampilan layar. Bandingkan dengan LED-TV LG sebelumnya yang relatif tanpa masalah. Jadi saat ada pergantian resolusi mendadak, memang akan menyebabkan pengguna sedikit 'kalang-kabut'. 

Menimbang hal tersebut, mungkin main video-game pun mesti dibatasi kalau mau perangkatnya 'selamat' dan tahan lama. Namun sejauh ini, warna dan segalanya masih berjalan baik dan tanpa gangguan. Kekurangan lainnya adalah resolusi layarnya masih 1360 x 768 yang termasuk cukup sempit jika dibandingkan resolusi FullHD 1920 x 1020 untuk kerja lebih lapang.

Peringatan pada halaman 'help' dari seri Samsung UA22D5000NM. dokpri
Peringatan pada halaman 'help' dari seri Samsung UA22D5000NM. dokpri

Bagaimanapun canggihnya sebuah monitor-TV, resolusi menjadi penting. Sayangnya, UA22D5000NM tidak mengakomodasi resolusi HDTV 1920 x 1080. screenshot capture-dokpri
Bagaimanapun canggihnya sebuah monitor-TV, resolusi menjadi penting. Sayangnya, UA22D5000NM tidak mengakomodasi resolusi HDTV 1920 x 1080. screenshot capture-dokpri

Hanya, sesuai pengalaman penulis yang membandingkan secara intensif saat berada di showroom---sepertinya versi ukuran layar 32incinya mempunyai titik cerah putih yang lebih baik dibandingkan dengan versi 22incinya, begitu pula gradasi warnanya. Meski demikian, harga TV-LED saat itu tidak seperti sekarang yang jatuh hampir separuhnya. 

Jadi bila penulis memboyong TV-LED 22inci tersebut seharga 2,4jutaan---maka saat ini mungkin harganya ada di bawah 1,7juta (seperti halnya harga LED-TV LG tadi) sedangkan harga 2juta+ tadi menjadi kisaran harga untuk ukuran 32inci.

Satu hal lagi, LED-TV Samsung UA22D5000NM (apalagi seri 32incinya) secara warna adalah lebih baik daripada kompetitornya dari keluaran tahun kisaran produksinya---setidaknya begitulah menurut pengamatan penulis saat di showroom. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun