Mohon tunggu...
Kemas Resta
Kemas Resta Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Strategist

Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Do's and Don'ts dalam Berinvestasi Reksa Dana: Panduan Praktis untuk Investor Pemula

28 November 2024   15:56 Diperbarui: 28 November 2024   16:10 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Do and Don'ts Reksa Dana, sumber (Freepik)

Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer di Indonesia, terutama bagi investor pemula. Keuntungan yang ditawarkan, seperti kemudahan dalam membeli dan mengelola portofolio, menjadikannya pilihan utama bagi banyak orang yang ingin memulai perjalanan investasi mereka. Namun, seperti investasi lainnya, reksa dana juga memiliki aturan main yang perlu dipahami agar hasilnya maksimal. Artikel ini akan membahas dos and don'ts dalam berinvestasi reksa dana untuk membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak.

Dos: Apa yang Harus Dilakukan dalam Berinvestasi Reksa Dana

  1. Lakukan Riset Sebelum Memilih Reksa Dana Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu. Pahami jenis reksa dana yang ingin Anda pilih---apakah itu reksa dana saham, pendapatan tetap, pasar uang, atau campuran. Setiap jenis reksa dana memiliki karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda. Carilah informasi tentang kinerja historis, portofolio yang dikelola, dan biaya pengelolaan yang dikenakan oleh manajer investasi.
  2. Pahami Tujuan Investasi Anda Tentukan tujuan investasi Anda sebelum mulai membeli reksa dana. Apakah Anda berinvestasi untuk jangka panjang, misalnya untuk dana pensiun, atau untuk tujuan jangka pendek seperti membeli rumah? Mengetahui tujuan Anda akan membantu Anda memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko Anda.
  3. Diversifikasi Portofolio Anda Salah satu keuntungan utama dari reksa dana adalah kemampuannya untuk mendiversifikasi investasi. Pilihlah beberapa jenis reksa dana dengan alokasi yang berbeda, seperti reksa dana saham, obligasi, dan pasar uang. Dengan cara ini, Anda bisa mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar tertentu.
  4. Investasi Secara Berkala Berinvestasi secara berkala (misalnya, setiap bulan) dalam reksa dana bisa membantu Anda memanfaatkan prinsip dollar-cost averaging, yaitu membeli lebih banyak unit ketika harga turun dan lebih sedikit ketika harga naik. Ini akan mengurangi dampak volatilitas pasar dan membantu Anda membangun portofolio secara lebih stabil.
  5. Perhatikan Biaya dan Fee Reksa Dana Setiap reksa dana memiliki biaya yang harus dibayar oleh investor, seperti biaya pembelian (subscription fee), biaya penjualan (redemption fee), dan biaya pengelolaan (management fee). Pastikan Anda memahami biaya-biaya ini, karena biaya yang terlalu tinggi bisa mempengaruhi hasil investasi Anda dalam jangka panjang. Seperti contoh transaksi reksa dana di KINDS tidak dikenakan biaya transaksi beli dan jual.
  6. Pantau Perkembangan Investasi Anda Secara Rutin Setelah berinvestasi, penting untuk memantau kinerja reksa dana Anda secara berkala. Jangan hanya melupakan investasi Anda begitu saja. Meskipun reksa dana bersifat lebih pasif, memantau kinerja secara rutin akan membantu Anda mengetahui apakah reksa dana Anda masih sesuai dengan tujuan investasi Anda atau perlu melakukan penyesuaian.

Don'ts: Apa yang Harus Dihindari dalam Berinvestasi Reksa Dana

  1. Jangan Terburu-Buru Memilih Reksa Dana Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh investor pemula adalah terburu-buru memilih reksa dana tanpa memahami risikonya. Jangan hanya tergiur dengan janji-janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Luangkan waktu untuk mempelajari setiap produk reksa dana dan jangan terpengaruh oleh promosi yang berlebihan.
  2. Jangan Hanya Fokus pada Kinerja Jangka Pendek Banyak investor cenderung hanya melihat kinerja jangka pendek reksa dana. Meskipun kinerja yang baik dalam waktu singkat bisa menarik, namun tujuan investasi jangka panjang lebih penting. Jangan mudah terjebak pada fluktuasi harga dalam jangka pendek. Fokuslah pada tujuan keuangan jangka panjang Anda.
  3. Jangan Mengabaikan Profil Risiko Anda Setiap jenis reksa dana memiliki tingkat risiko yang berbeda. Misalnya, reksa dana saham lebih berisiko dibandingkan dengan reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Jangan memilih reksa dana hanya karena potensi keuntungannya yang besar, tanpa mempertimbangkan seberapa besar risiko yang sanggup Anda terima. Sesuaikan investasi Anda dengan profil risiko pribadi Anda.
  4. Jangan Menjual Saat Pasar Turun Salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor adalah menjual reksa dana mereka saat pasar sedang turun. Meskipun harga reksa dana bisa turun dalam jangka pendek, jika Anda sudah memiliki tujuan jangka panjang, sebaiknya jangan panik dan jual investasi Anda. Ingat, investasi di reksa dana adalah untuk masa depan, dan pasar biasanya akan pulih seiring waktu.
  5. Jangan Mengabaikan Pajak Pajak bisa mempengaruhi keuntungan Anda dari investasi reksa dana. Setiap penjualan atau pembelian kembali unit reksa dana dapat dikenakan pajak, tergantung pada jenis dan negara tempat Anda tinggal. Pastikan Anda memahami implikasi pajak yang berlaku dan merencanakan strategi pajak yang baik untuk memaksimalkan keuntungan investasi Anda.
  6. Jangan Terlalu Mengandalkan Tips atau Rekomendasi Banyak orang cenderung mengikuti tips atau rekomendasi investasi yang tersebar di media sosial atau dari teman. Jangan mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain tanpa memverifikasi informasi tersebut. Setiap keputusan investasi harus didasarkan pada riset yang matang dan pemahaman Anda sendiri tentang produk yang Anda pilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun