Mohon tunggu...
Yanuar Satria
Yanuar Satria Mohon Tunggu... Mahasiswa - memberikan yang terbaik kepada pembaca

Mahasiswa pengamat isu publik yang ada di dalam maupun luar negeri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hegemoni LGBT dalam Perkembangan Industri Musik Amerika

15 Januari 2022   09:30 Diperbarui: 15 Januari 2022   09:33 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara soal musik, kebanyakan orang pasti memiliki selera dan kesukaan masing-masing. hampir tiap individu memiliki salah satu selera dalam hal bermusik. musik yang pada mulanya digunakan sebagai perayaan, kebaktian rupanya telah berkembang dan beralih fungsi menjadi penyampaian perasaan emosional seseorang.  

Menurut KBBI, musik merupakan sebuah nada atau suara yang disusun menghasilkan sebuah irama yang saling harmonis. singkatnya mungkin gini, sebuah musik dapat mendorong seseorang dalam merasakan "sesuatu", baik itu perasaan bahagia maupun sedih. sehingga Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah Ilmu dan seni dari  kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, khususnya yang bersifat emosional.

Berbeda dengan masa lalu, perkembangan musik di masa sekarang sangat cepat. apalagi ditambah adanya perkembangan teknologi memungkinkan tiap individu menciptakan musik karya sendiri. melihat dari salah satu negara pencipta musik dan musisi terbanyak. 

Victor Kiprop dalam artikelnya yang berjudul Largest Music Industries In The World yang dimuat di Jurnal WorldAtlas (2017) menyatakan bahwa Amerika merupakan negara dengan industri musik terbesar di dunia sejak tahun 2015 kemudian tumbuh sebanyak 11,4% pada tahun 2016. 

Pertumbuhan di industri musik disebabkan oleh peningkatan konsumsi musik digital, terutama streaming online. Industri ini ditandai dengan konser langsung, rekaman studio, dan berbagai genre musik.

Melihat perkembangan industri musik di Amerika belakangan ini, ada salah satu musisi pria yang menyajikan musik kepada penonton dengan melodi dan karakter yang berbeda. 

Montero Lamar Hill atau biasa disebut Lil Nas X. merupakan seorang musisi sekaligus rapper Amerika yang mulai terkenal semenjak Album "Old Town Road" (2018) menjadi trending di Industri musik dunia. hampir di semua siaran musik online dan offline tidak lepas dari lagu miliknya.

Tidak hanya itu, beberapa lagu terbaru miliknya juga menjadi trending topik. yang menjadi sorotan publik bahwa sosok Lil Nas X merupakan seorang gay. terbukti dari cuitan twitter Lil Nas X pada Juni, 2019.

Lil Nas X (June 30, 2019). "nope on Twitter: "some of y'all already know, some of y'all don't care, some of y'all not gone fwm no more. but before this month ends i want y'all to listen closely to c7osure. "". Twitter. Retrieved July 4, 2019.

Melihat fenomena yang ada Lil Nas X merupakan salah satu diantara musisi Amerika yang sukses dengan cara memperlihatkan kepada publik bahwa dia adalah seorang gay. hal tersebut juga didorong dengan adanya dukungan dari negara Amerika tentang penerimaan kaum Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT). 

munculnya fenomena tersebut didasarkan pada faktor dominasi yang terjadi di negara Amerika. Al Bahaqi Reza Baskara dalam Jurnalnya yang berjudul Hegemoni, Kekuasaan dan Ideologi yang dimuat dalam Jurnal Pemikiran Sosial, Politik dan Hak Asasi Manusia, No. 12 (2004) menyatakan bahwa  Hegemoni adalah bagaimana elemen yang partikular mampu menciptakan tuntutan mereka menjadi universal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun