Bagi ibu rumah tangga sepertinya bukan itu yang mampu mendorong mereka melakukannya lebih baik. Apakah bila ia semakin bersih membersihkan rumah uang bulanannya bertambah? apakah semakin banyak cucian yang ia laundry bisa mengantarkan ia naik pangkat/naik jabatan? Tentu tidak. Walaupun demikian mereka tetap melakukannya.
Lantas apa yang mendorong mereka melakukannya dengan baik? atau melakukan pekejaan lebih giat? Kalau boleh saya menerka-nerka, mereka melakukannya karena kasih sayang.Â
Mereka memasak agar semua anggota keluarga bisa makan, bahkan mungkin akan memasak lebih enak ketika momen spesial seperti ulang tahun atau lainnya.Â
Mereka akan membersihkan rumah lebih giat mungkin demi anaknya agar tidak sakit, mungkin mereka rela mencucikan baju suami dan anak-anaknya demi keluarga mereka tidak memalukan di depan orang lain.Â
Dari sini saya menerka IRT dapat lebih semangat bekerja apabila didorong oleh motivasi non Material yaitu kasih sayang demi keluarganya. Dan menurut saya menjaga motivasi yang bersifat non material lebih sulit karena sifatnya yang abstrak, dan hanya dapat diketahui melalui perenungan dan kepekaan.
Kebugaran Fisik dan Ketahanan Jiwa
Dengan gambaran situasi pekerjaan yang demikian, untuk menjadi IRT benar-benar bisa menguras energi fisik dan psikis, apalagi jika tidak terbiasa seperti saya. Saya hanya melakukannya 3 hari saja langsung merasa lelah badan dan jiwa. Badan pegel-pegel, bawaan emosi negatif terus.
Dari sini akhirnya saya memahami sedikit banyak situasi batin emak-emak IRT. Saya jadi tahu kenapa beberapa dari mereka ada yang suka nonton sinetron, sensitif, suka nggosip atau jadi cerewet. Mungkin itu adalah cara mereka menjaga keseimbangan batin mereka agar tetap kuat menjalani pekerjaannya.
Bagi mereka yang sudah terlatih saya mendapati mampu mengembangkan cara dan kebiasaan positif meskipun harus terus berpacu dengan pekerjaan rumah tangga. Saya sangat salut pada mereka.
Hikmah
Dari pengalaman saya menjadi BRT serta merenungi apa yang IRT lakukan sehari-hari, dapat saya simpulkan bahwa menjadi IRT itu berat, paling tidak bagi saya. Jangan lagi menganggapnya lemah, karena belum tentu Anda mampu menjalani kehidupan sebagai seorang Ibu Rumah Tangga.
Hormatilah ia sebagaimana kita menghormati profesi-profesi lain, seperti dokter, guru, pengusaha, dll. Jika kita meremehkan karena ia tidak berpenghasilan, sesungguhnya apabila ia meminta bayaran atas apa yang mereka lakukan, mungkin ia akan lebih kaya dari kita. Mungkin Anda harus coba menghitung berapa uang yang dapat dihemat atas peran-peran yang ia lakukan.
Mereka bekerja didorong oleh cinta, maka sebagai suami atau anak cintailah ia. Tunjukkan rasa terima kasih kita padanya, dengan membantu pekerjaan-pekerjaannya. Melakukannya dapat menjaga kesehatan tubuh dan jiwa mereka, menumbuhkan semangat mereka, dan menjadikannya bahagia.